Bekerja dari Rumah? Mengapa Tidak?
Sementara itu, dikutip dari Katadata, berdasarkan hasil survei Jobstreet Indonesia pada 2020, 46% pekerja di Indonesia telah diwajibkan bekerja dari rumah (WFH) akibat pandemi Covid-19. Selang 1 tahun sesudahnya, popularitas WFH masih tinggi. Hasil survei Jobstreet Indonesia pada 2021 menunjukkan bahwa sebanyak 23% responden berharap pekerjaannya bisa dilakukan secara jarak jauh, lebih tinggi dibandingkan dengan realisasinya yaitu sebanyak 13%. Serupa halnya dengan responden yang berharap bisa mengombinasikan bekerja di kantor dan secara jarak jauh, yakni sebesar 68% dibandingkan dengan realisasinya sebesar 41%.
Plus Minus WFH
- Lebih fleksibel, baik dari segi tempat maupun waktu atau jam kerja.
- Produktivitas kerja meningkat. Hal ini berhubungan dengan berkurangnya tingkat stres dalam bekerja akibat hal-hal seperti kemacetan di jalan, lingkungan kerja yang toxic, dan masalah-masalah lain yang biasa ditemui di kantor yang dapat menurunkan mood atau semangat bekerja.
- Menghemat biaya operasional, seperti ongkos transportasi dan biaya makan siang.
- Work-life balance meningkat (dengan manajemen waktu yang baik).
- Lebih dekat dengan keluarga.
- Banyaknya distraksi atau gangguan kerja, apa lagi kalau di rumah ada anak kecil.
- Adanya potensi untuk justru bekerja berlebihan karena tipisnya batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
- Memerlukan modal perangkat teknologi dan komunikasi yang menunjang kelancaran bekerja dari rumah.
- Tidak semua sektor pekerjaan dapat dilakukan dari rumah.
Remote working: kerja dari rumah adalah jalan ninjaku
Bagi seorang pekerja freelancer, bekerja dari rumah sudah menjadi hal yang lumrah. Aku pribadi sudah mengenal remote working atau kerja dari jarak jauh sejak masih belum menjadi freelancer. Sekitar tahun 2015-2017, saat itu organisasi tempatku bekerja menerapkan sistem kerja hibrid, di mana pekerjaan tidak sepenuhnya dilakukan di kantor, melainkan kombinasi kerja remote dan WFO. Bahkan ada salah satu staf yang bekerja full secara remote working karena domisilinya di luar kota. Setelah menikah hingga sekarang, aku masih menjalani pekerjaan yang bersifat freelance dan dapat dikerjakan dari rumah. Memiliki anak yang masih kecil hanyalah salah satu alasannya.
Aku pribadi sangat menyukai jam kerja yang fleksibel dan ketiadaan stress akibat macet di perjalanan, suatu benefit yang ditawarkan dari work from home. Pengalaman bekerja di kantor sebelum-sebelumnya sudah cukup membuatku merasa terlalu banyak waktu yang terbuang di jalan akibat macet. Rasanya lelah luar biasa, sudah bekerja full-time di kantor dari pagi hingga jam 5 sore, pulangnya masih harus menembus kemacetan lagi, sampai rumah sudah magrib. Rasanya kurang seimbang aja gitu hidupnya, hehe.
Sampai kini, aku kadang masih suka mencari pekerjaan remote. Di situs-situs pencarian pekerjaan termasuk juga linkedin, beberapa perusahaan kini mencantumkan WFH sebagai salah satu benefit kerja yang mereka tawarkan. Tak jarang perusahaan start up global juga mencantumkan tag atau keterangan WFA alias work from anywhere untuk pekerjaan yang bisa dilakukan remote dari mana saja, tanpa lokasi domisili tertentu dan tanpa harus datang ke kantor. Sekarang sudah banyak perusahaan yang kantornya berbasis di luar negeri, namun membuka lowongan kerja untuk pekerjaan yang bisa dilakukan dari mana saja (dan tentunya bisa banget dikerjakan dari rumah masing-masing) alias tanpa batas ruang. Namun untuk pekerjaan seperti itu biasanya memerlukan perangkat teknologi yang bisa diandalkan dan jaringan internet super kencang.
Mengingat laptopku sangat jadul dan sudah ada masalah di sana-sini, sepertinya perlu ngemodal laptop baru deh jika ingin bekerja di start up global, hehe. Untuk referensi mencari perangkat teknologi yang sesuai kebutuhan, informasinya bisa dicari di web review gadget seperti Pricebook. Di situs perbandingan harga tersebut, kita bisa sekalian survey harga untuk mencari produk teknologi yang sesuai budget. Situs teknologi tersebut akan sangat membantu buat kita yang sedang membutuhkan referensi produk teknologi untuk menunjang pekerjaan WFH.
Jaringan internet cepat dari IndiHome, solusi WFH lancar jaya
Untuk keperluan penyimpanan data, IndiHome juga menyediakan layanan Cloud Storage for IndiHome. Layanan ini merupakan layanan penyimpanan data digital seperti foto, musik, video, dan dokumen-dokumen penting lainnya bagi pelanggan IndiHome. Layanan ini bermanfaat untuk menunjang berbagai keperluan file sharing yang bisa diakses dari jarak jauh, misalnya untuk keperluan kerja tim atau untuk file sharing dengan klien. Kapasitas penyimpannya dapat dipilih sesuai kebutuhan dengan harga mulai dari Rp16.000/bulan saja lho.
Perkembangan teknologi informasi telah membuat bekerja jarak jauh tidak saja menjadi mungkin, tetapi juga praktis. Berbagai keperluan termasuk pekerjaan bisa dilakukan secara online. Dengan dukungan internet lancar dan stabil, bekerja secara online dari rumah, kenapa tidak?
Baca juga :
Keuntungan adanya internet untuk bantu anak belajar
Rekomendasi gadget terbaik dari Pricebook Editorial Choice
Aku sendiri juga kesel kalau pas lagi kerja, jaringan internet lemot pol. Apalagi buat yang kerjaannya selalu berhubungan sama internet.
BalasHapusBener banget mbak, dulu waktu aku wfh, banyak molor kerjaannya, karena disambi drakoran 😀
Aku sendiri lebih suka wfh skr ini mba. Tapiutk suami memang agak susah wfh, Krn ada Bbrp job desk nya yg ga memungkinkan utk dikerjakan dari rumah. Dan dia sendiri ngakuin, kalo wfo buat dia lebih produktif drpd di wfh. Krn kdg jadi minta TLG temen2nya di kantor utk cari data yg hanya bisa diakses melalui perlatan kantor dengan alasan keamanan.
BalasHapusCuma aku sendiri lebih seneng pas dia wfh, Krn lebih tenang aja kalo suami di rumah, ga mikirin dia kena macet panjang 😅.
Tapi memang Krn kami di rumah juga pakai indihome, jadi banyak kerjaan yg lancar banget dilakuin. Jaringan stabilnya bikin kerjaan ga butuh waktu lama kalo hrs akses data2 yg diperlukan