Rokok Harus Mahal(?)

Banyak sekali paradoks tentang rokok yang membuat sebagian kita tak habis pikir, apa yang salah sehingga ia begitu eksis di tengah masyarakat kita? Ketika semua dampak buruk rokok sudah bukan rahasia lagi, bahkan ikut nampang dalam kemasannya, dan warningnya juga nempel di belakang iklannya... 


Biasanya orang yang sudah kecanduan rokok selalu punya excuse untuk meneruskan kebiasaan merokoknya, terlepas dari rasional atau nggak. Gemes banget kan ya, buat kita yang tidak suka rokok... Pasalnya rokok tak hanya membahayakan perokoknya saja, tapi juga orang-orang yang terpapar asapnya. Saat asap rokok ada di lingkungan kita, biarpun gak rela, kita jadi perokok pasif. Nyebelin sekali itu... Belum lagi kalau ada anak-anak yang ikutan terpapar. Kan miris...

Lah terus apa hubungannya dengan #RokokHarusMahal? Baca dulu yuk...

Rokok itu mubazir...

Persoalan rokok memang kompleks ya... Karena tak cuma soal kesadaran saja. Tentunya selain kesadaran akan bahayanya, para perokok juga nyadar sih harusnya bahwa merokok itu suatu tindakan tabzir (pemborosan) dan menyia-nyiakan harta. Apa yang didapat dari rokok selain kenikmatan sesaat? Yang tersisa kebanyakan mudaratnya, ya semacam nabung zat  racun dalam tubuh & menyebarkannya.

Menurut survey BPS, rokok menempati belanja terbesar kedua untuk masyarakat miskin. Belanja rokok lebih besar daripada belanja kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan bahan makanan. Hm, mubazir ya... Padahal uang rokok bisa dialokasikan untuk hal-hal yang lebih penting & bermanfaat.

Mumpung Bulan Ramadan, buat muslim yang masih merokok, bulan puasa dapat dijadikan momentum untuk muhasabah lagi & mulai mengerem rokoknya. Orang yang mubazir kan temennya setan ya, ada disebutkan dalam Al-Qur'an. Lagipula Rasulullah SAW mengajarkan gaya hidup sehat. Gak ada ceritanya kita dibolehin membahayakan diri sendiri dan orang lain. 

Hadis & ayat Al-Qur'an berikut ini dapat menjadi bahan renungan: 
Dari Ibnu Abas, Rasullulah SAW bersabda, “tidak boleh melakukan atau menggunakan sesuatu yang berbahaya atau membahayakan”.
“Janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan”. (Al-Baqarah: 195)

Rokok Harus Mahal

Salah satu faktor yang membuat konsumsi rokok di Indonesia sangat tinggi antara lain harga rokok yang terbilang murah. Negara melegalkan rokok dan harga jualnya sangat murah, bahkan bisa dibeli ketengan. Ini menyebabkan rokok sangat mudah mengadiksi masyarakat. Ketika rokok masih berada dalam rentang daya beli masyarakat, akan sulit bagi masyarakat yang sudah teradiksi (kecanduan) untuk mencoret rokok dari daftar belanja rumah tangganya. Murahnya harga rokok tidak membantu masyarakat miskin lepas dari ketergantungan pada rokok. Belum lagi rokok ketengan yang harganya bisa dijangkau anak-anak. 

Kenapa sih harga rokok di Indonesia murah? Harga rokok bisa dilihat dari harga ecerannya, PPN dan cukainya. Nah, di kita cukainya itu masih rendah. Kenaikan cukai setiap tahun di kita tidak signifikan, sehingga harga jual rokok masih dalam rentang daya beli masyarakat. Kalau di negara lain, cukainya sangat tinggi sehingga harga jual rokok yang mahal bisa menjadi salah satu instrumen pengendalian.

Menaikkan harga rokok adalah salah satu upaya membatasi konsumsi rokok melalui pengurangan segmen pasar, terutama masyarakat miskin dan anak-anak. Jika harga rokok mahal, orang akan mikir berkali-kali sebelum membeli. Kalau rokok murah-murah saja, orang  yang sudah kecanduan akan tetap beli meski tahu bahayanya. Mahalkan rokok untuk mengembalikan rasionalitas pembeli.

Sebagai tambahan saja, menaikkan harga cukai tembakau tidak ada korelasinya dengan penurunan pendapatan petani tembakau & buruh pabrik rokok. Yang mengancam mereka itu impor tembakau dan mekanisasi industri.

Peran perempuan dan dukungan untuk kampanye #RokokHarusMahal

Perempuan memiliki peran penting dan strategis dalam rumah tangga. Sebagai istri atau ibu, perempuan punya pengaruh yang besar terhadap suami dan anak-anak, termasuk juga dalam urusan pengeluaran rumah tangga. Nah, mari ibu-ibu & calon ibu, kita dukung upaya-upaya untuk membuat rumah, keluarga, dan lingkungan kita lebih sehat. Salah satunya agar bebas dari asap rokok. Selain lebih sehat untuk tubuh, juga lebih sehat untuk dompet (sehat secara finansial). 

Dukungan kita untuk membebaskan rokok dari komunitas terkecil dalam rumah bisa dilakukan dengan pendekatan persuasif. Jangan menyerah mengingatkan anggota keluarga yang masih merokok (I know it's not easy, *fyuhhh). Berikan edukasi & pemahaman yang benar untuk anak-anak agar tak ikut-ikutan terjerat rokok. Setelah rumah, ibu-ibu yang aktif di organisasi macam PKK misalnya, bisa turut menyuarakan hal ini ke masyarakat.

Selain itu, yuk dukung kampanye #RokokHarusMahal dengan menandatangaini petisi online di change.org/rokokharusmahal. Gerakan ini merupakan gerakan dari 1000 perempuan yang diinisiasi oleh 50 tokoh perempuan dan berbagai organisasi. Gerakan ini mendukung agar kenaikan cukai dilakukan tiap tahun dengan kenaikan yang signifikan.

Tentunya tak hanya perempuan yang harus mendukung upaya ini. Gerakan Masyarakat Sehat yang dikampanyekan Kemenkes (di antaranya tidak merokok & tidak mengkonsumsi alkohol) harus didukung oleh semua lapisan masyarakat dan tidak hanya di dunia kesehatan saja, melainkan juga dalam pendidikan, kebudayaan, dll. 

Menaikkan harga rokok hanyalah satu dari sekian PR yang harus dibenahi negeri ini terkait permasalahan rokok. Semua harus ambil peran. Selain pemerintah perlu menaikkan cukai, perlu diikuti oleh kebijakan lainnya, misalnya kebijakan tentang iklan rokok. 


Jadi, yuk dukung #RokokHarusMahal #Rokok50ribu. Harapannya nantinya kalau bisa bahkan bertahap hingga harganya 100 ribu atau lebih. Sebuah langkah awal untuk menyelamatkan anak-anak dan masyarakat kita dari jeratan adiksi rokok.

***

Tulisan ini hasil aku menyimak bahasan dalam Talkshow bertajuk Perempuan, Puasa, dan Rokok Harus Mahal yang digelar dalam program radio Ruang Publik KBR bersama pembicara yang mumpuni di bidangnya. Ini dia posternya:


Oh iya, buat blogger, ayo ikutan serial lomba blog yang diadakan oleh KBR. Informasi, syarat & ketentuannya bisa di lihat di web dan akun medsos KBR. Atau klik 

Komentar

  1. Rokok itu bahaya bagi yang mengonsumsi dan orang sekitarnya, jadi emang rokok seharusnya mahal ya. Biar mereka gak merokok terus-terusan.

    BalasHapus
  2. Kebanyakan orang perokok ebih mementingkan beli rokok ketimbang yang lain. Emang candu banget ya, duh.

    BalasHapus
  3. Daripada buat rokok mendingan buat makan - makan yah, hehe iyess mudah2an harga rokok menjadi mahal yah

    BalasHapus
  4. Harga rokok murah jadi mudahnya daya beli masyarakat, anak-anak remaja pun bisa beli dengan mudah

    BalasHapus
  5. 100 ribu aja gimana hehe. Shock gak ya yang doyan ngrokok

    BalasHapus
  6. Aku dukung 100rb ajaaa, kan lumayan tuh daripada beli rokok mendinan buat makan ke mekdi

    BalasHapus
  7. kadang kalo suruh milih beli roko atau beli makanan, kebanyakan perokok milihnya dipake buat beli rokok, suka gemes sendirinya jadinya.

    BalasHapus
  8. teh itu link petisinya aku mau ikutan tandatangan mendukung rokok harus mahal tidak ada yg sehat krn rokok malah sebalikna

    BalasHapus
  9. Aku pengennya Rokok minimal 100 ribu. Biar pada mikir dalem2 deh sebelom beli. Gemeeees sama asap rokok.

    BalasHapus
  10. Program yang bagus nih.saya dukung 1000%. Dan mudah2an bisa segera terealisasi. #timrokokharusmahal

    BalasHapus
  11. Paling sebel kalo didalam angkot ada yang ngerokok. Makanya aku kemana-mana pake masker.
    Sukses ya teh buat campaignnya, dukung!

    BalasHapus
  12. Setujuuu! Pokonya rokok harus mahal. Semoga mengurangi para perokok yang ada

    BalasHapus
  13. Emak-emak ngerasain banget yaa...
    Mengelola uang bulanan untuk belanja dan kebutuhan sehari-hari.
    Susah banget kalo ditambah yang lakinya merokok pula.

    Dukung #rokok100ribu

    BalasHapus
  14. Semoga kampanye rokok mahal ini bisa terealisasi. Supaya masyarakat tidak kecanduan rokok lagi, dan bisa sehat semua ya...

    BalasHapus
  15. Iyes! Setuju #RokokHarusMahal 🙌

    BalasHapus
  16. Rokok haram saya setuju karena ngerusak diri maupun orang lain.. seharusnya bukan hana mahal jangan dilegalkan aja hahaha..

    BalasHapus
  17. Euiiiiis, aku juga meuni suka kesel sama yang suka ngerokok di tempat umum deh

    BalasHapus
  18. Satu kalimat dari aku mah "Tutup pabrik rokok!"
    Kalo ada yang bilang kasihan para pegawainya, setau aq masih banyak usaha dan pekerjaan yanh nggak harus bikin rugi semua orang. *emosi mamak*

    BalasHapus

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu kala mampir di sini

Popular Posts

Mozaik Bandung: Liburan yang Kacau & Jalan Panjang ke Pondok Hijau

Mencapai Impian dalam Mengelola Keuangan Secara Efektif dan Efisien

Puisi Sapardi, Acep Zamzam, & Bulu Kuduk [Wishful Wednesday #2]