"Fishlosophy" Kulineran Ikan ala Redsdipo

Redsdipo: You'll never eat alone :D
Redsdipo. Sabtu siang yang cerah, aku berkunjung ke tempat makan yang terletak di Jl. Dipati Ukur No.1 itu. Hari itu bertepatan ulang tahun Redsdipo yang ke-13. Wah, sudah lama juga ya Redsdipo ini eksis. Meski begitu, ini pertama kalinya aku makan di Redsdipo. Beuh, ketinggalan pisan yah! Di dalam ruangan bangunannya yang bernuansa merah itu, suasananya tampak meriah mengingat itu hari istimewa. Balon-balon merah di beberapa titik menghiasi ruangan. Suasana makin meriah karena hari itu Redsdipo mengundang "keluarga besar"nya, yakni teman-teman & pelanggan setia yang menemani perjalanan Redsdipo sejak awal-awal dirintis. Memaknai berharganya kehadiran mereka, tema "We are family" begitu terasa, hangat & kekeluargaan. Tulisan motto besar-besar di dinding mengatakan, "We'll never eat alone". Memang paling asyik makan bareng-bareng keluarga atau teman daripada sepi sendirian :)).


Redsdipo
Suasana di Redsdipo lt. bawah.
Redsdipo terkenal sebagai tempat kulineran ikan dan seafood sebagai menu utamanya. Di Bandung, ini terbilang jarang. Sebagai kota yang jauh dari daerah laut & pantai, Warga Bandung kurang terbiasa dengan makanan seafood. Itu bisa jadi salah satu faktor banyak orang gak doyan seafood. Kalau tempat makan ikan di Bandung, paling yang banyak itu ikan air tawar. Ajaibnya, Redsdipo yang eksis belasan tahun ini disinyalir sukses membuat pelanggan yang tadinya gak suka makan ikan menjadi suka. Ini berdasarkan pengakuan beberapa pelanggan yang memberikan testimoninya.

Kalau aku sendiri suka seafood dan ikan, baik ikan laut maupun air tawar. Bagiku, ikan & seafood itu semacam pelarian dari kebosanan akan menu ayam, nasgor, dan beberapa menu mainstream lainnya yang menghiasi kehidupan makanan ala anak kos di Bandung. Ada sih beberapa yang jual ikan goreng/bakar dekat kosan. Sayangnya, menemukan yang masakannya sesuai selera itu gak mudah. Makanya aku penasaran banget sama masakan ikan ala Redsdipo. Yang kesohor sih ikan bawalnya, sampai-sampai Mas Apri, salah satu perintis Redsdipo dijuluki Mas Bawal (untung bukan Mas Bawel katanya, hehe). Hari itu aku makan siang bareng teman-teman tak hanya mencicip menu ikan bawal, melainkan juga ikan kerapu dan barakuda, ditemani kol goreng, lalapan,  2 jenis sambal "nonjok" bernama Tyson dan Chris John, serta beberapa menu lainnya.

Ikan bawal goreng bakar
Keunikan menu ikan di Redsdipo adalah tak hanya ada ikan goreng dan ikan bakar, melainkan ada juga ikan goreng bakar (cara masaknya setengah digoreng, kemudian dibakar). Ikan goreng bakar memiliki tekstur garing di luar, lembut di dalam. Menu ini favorit pelanggan. Padahal sejarah mulanya lahir menu ini adalah kesalahan melayani order. Dulunya ada pelanggan memesan ikan bakar, justru yang dimasak malah ikan goreng. Alih-alih diganti dengan memasak ikan yang baru, pelanggan tersebut malah minta ikan yang setengah jalan digoreng itu lanjut dibakar. Tak disangka, hasilnya malah enak. Begitulah menu ini malah jadi ngehits.
Ikan barakuda couple
Mencicip ikan bawal goreng bakarnya, bumbunya yang terasa manis meresap sempurna ke dalam daging ikannya. Mengejutkan juga. Teksturnya emang lembut bagian dalamnya, agak garing bagian luarnya. Hanya saja aku bukan penggemar masakan manis. Jadi aku lebih banyak makan ikan barakuda yang cenderung gurih. Baru pertama kali juga makan ikan barakuda. Ikan barakuda biasanya disajikan single, hanya saat itu momen spesial, jadi couple deh :D. Teksturnya cenderung garing, macam ikan kembung. Adapun ikan kerapu, teksturnya crispy di permukaan dan lembut bagian dalamnya, rasanya lebih netral (bland) dibanding 2 ikan lainnya. 

Ikan kerapu goreng
Selain menu ikan, di meja terhidang beberapa menu tambahan berupa sapo tahu, capcay, kailan crunchy, terong gurih, brokoli crispy, dan buncis cabe garam. Sebagai penyuka sayuran, aku cukup terkesan dengan cara Redsdipo menyajikan kreasi hidangan sayuran secara khusus. Di tempat lain kayaknya jarang deh. Yang cukup mengejutkan adalah terong gurih. Sekilas pandangan, visualnya menarik, gak kelihatan banget kalau itu masakan terong ungu. Berupa irisan terong berbalut tepung yang digoreng, disajikan dengan saus manis dan cumi. Kreasi terong yang unik. Ini bisa dibilang cara baru menikmati terong :D. 

Terong gurih
Brokoli crispy adalah cara lain menikmati sayuran hijau brokoli, dibalut tepung dan digoreng, disajikan dengan garlic & dry chilli sauce. Sayangnya karena kita terlalu asyik foto-foto makanan (maklum blogger :D), brokoli crispy-nya keburu dingin, jadi gak bisa menikmati tekstur terbaiknya, saat masih hangat tersaji. Yang menarik juga adalah kailan crunchy, teksturnya emang crunchy, mirip seperti nori. Kailan crunchy ini rasanya asin gurih, enak dimakan sebagai cemilan ringan maupun jadi teman makan. 
1). Buncis cabe garam. 2). Brokoli crispy. 3). Kailan crunchy. 4). Capcay

Bagi yang tak suka ikan & seafood, masih ada lho pilihan menu lainnya di Redsdipo. Ada aneka pilihan menu ayam & nasi goreng, serta Chinese food. Salah satunya ada Misoa Kuah Merah yang disajikan dengan udang, tofu, kuning telur, dan veggies.

Misoa kuah merah
Sapo tahu
Untuk menu minumannya aku mencoba menu favorit pengunjung Redsdipo, yaitu Robusta Ice Milk. Minuman kopi ini unik, kopinya diseduh dalam bentuk frozen coffee cube yang akan melarut seiring waktu. Tak seperti umumnya kopi dingin yang makin lama makin gak terasa kopinya setelah es mencair. Sebagai penyuka kopi, menurutku minuman ini enak. Cara yang unik untuk menikmati kopi.


Hari itu aku makan kenyang sekali. Karena di ultahnya Redsdipo itu, ada Addictea, Puro, Batagor Hanimun, Bistik Lidah, & tongseng kambing Imah Babaturan gratis buat pengunjung. Mereka adalah kolega Redsdipo. Mantap, beneran "we're family" itu lho. 

Sambil makan siang, ada Mas Yafie & Mas Apri dari Redsdipo yang bercerita seputar perjalanan merintis Redsdipo ini. Sudah 13 tahun eksis, dulunya Redsdipo sempat berpindah-pindah tempat sebelum menetap di alamatnya yang sekarang. Awalnya Redsdipo bermula dari warung tenda yang mangkal di Jl. Diponegoro. Sempat mengalami "penertiban PKL", dikejar-kejar aparat, dan nomaden, sebelum menjadi Redsdipo yang sekarang. Tak pantang menyerah. Salut!

Nama Redsdipo sendiri diambil dari kata The Reds, karena perintisnya merupakan fans Liverpool, hehe. "Dipo"nya sendiri diambil dari nama Jl. Diponegoro, agar para pelanggan setianya tetap teringatkan bahwa ini adalah tempat makan yang dulunya bertempat di sana. Semasa masih sebagai warung tenda di jl. Diponegoro dulu saja Redsdipo sudah banyak pelanggannya. Karena dulu tempatnya dekat stasiun radio, banyak juga artis yang suka makan di sana sehabis siaran.

Sukses terus ya, Redsdipo. Semoga kualitas pelayanan & makanannya terus terjaga. 

Happy  Redsdipo13th anniversary
Kuakui, makan di sini gak cukup sekali. Banyak menu lain yang menggoda untuk dicoba juga. Buat kamu yang suka makan di Bandung, penyuka ikan ataupun bukan, kudu coba berkunjung ke sini :D. Eh, yang mager bisa juga lho pesan delivery.


Info:
Redsdipo
Jl. Dipatiukur No.1 Bandung
Twitter/IG: @Redsdipothebest  
No. Kontak: 081321850190 / 085100233461

Komentar

  1. Mmmh makananya yummy yummy nih mba. Tapi nggak ada sambalnya yaaa? Makan ikan goreng ama sambal dan nasi panas wah sedep sekalii :)
    Nice info mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada, Mbak. Kan disebutin di tulisannya. Cuma sambalnya gak difoto aja :D.
      Cobain, Mbak :)).

      Hapus
  2. widih makan dan minum di redsdipo memang bikin kenyang ... cozy setahu saya :D

    BalasHapus
  3. Hmm...aku suka banget ikan goreng kering macam kerapu apalagi di temani sambal beuhh makin kalap makan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... Aku juga suka ikan... Kalau lagi bosen sama ayam-ayaman & mie-mie-an aku berpaling pada menu ikan :D.

      Hapus
  4. Euiiiis...
    Aku ngiler parah baca postinganmu yang dilengkapi sama berbagai foto menggiurkan ini deeeeh!

    Hayuk atuh, kapaaaan! Hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan lupa dilap ilernya, Teh... Huehehe...

      Hayu atuh kulineran... Yuk! :D

      Hapus
  5. Saya pelanggan setianya loh, dr jmn msh brupa warung tenda... Tp kok ga diundang yah, heuheu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, teteh salah satu pelanggan setianya toh. Yah, kalau semua pelanggan setia diundang entar gak muat kali tempatnya *sok tahu hihi...

      Hapus
  6. mantttaaappp, gini ini yang bikin pengenn

    BalasHapus
  7. Euis, ampun ngabibita ..... huhu sayang kelewatan undangan ulang tahunnya ya?
    😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe... Gpp, Bun. Mampirlah sesekali kita kulineran :D.

      Hapus
  8. Pengin nyobaik Brocoli Crispy.. langsung laper liat gambarnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buat penyuka veggies emang deh di sini asyiknya banyak menu veggies yg dikreasiin masaknya.

      Hapus
  9. Ikan barakuda dan sapo tahunya bikin ngiler... aku elap dulu deh.. ^^

    BalasHapus
  10. Wah sudah 13 tahun dan bertahan? Keren :D
    Menuny jg enak2 ya mbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak. Bertahan terus & makin berkembang :).

      Hapus
  11. Bisa jadi alternatif kalo jalan-jalan ke Bandung nih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa banget... Di tengah kota pula tempatnya :).

      Hapus
  12. Baru pulang makan siang, eh udah laper lagi gara-gara ini hihihi

    salam
    gabrilla

    BalasHapus
  13. Aku pengen sapo tahunya :3 huhuhu

    Salam,
    Pink

    BalasHapus

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu kala mampir di sini

Popular Posts

Mozaik Bandung: Liburan yang Kacau & Jalan Panjang ke Pondok Hijau

Puisi Sapardi, Acep Zamzam, & Bulu Kuduk [Wishful Wednesday #2]

Manfaat Bekerja Sama dengan Digital Marketing Agency Indonesia untuk Bisnis