Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Ethica: Revolusi Fashion di Era Digital

Gambar
Ethica: Revolusi Fashion di Era Digital Membincangkan soal fashion, perkembangannya di era kini sudah sangat pesat. Demikian halnya dengan fashion muslim dan hijab . Iklim fashion di Indonesia ini bagaikan musim semi. Aneka gaya dan desain bermunculan makin dinamis. Makin banyak pilihan gaya berbusana yang bisa kita pilih. Meski demikian, tidak semua orang rajin mengikuti dinamika tren fashion . Aku salah satunya :D. It's ok . Toh masing-masing orang punya gaya berbusana yang memang nyaman dan sesuai selera & karakter dirinya.  Gaya berbusana dapat mencerminkan siapa diri kita. Bisa ditebak mana orang yang stylish , cuek, anggun, tomboy, dsb dilihat dari caranya berpakaian. Kalau bercermin, aku sih termasuk yang masih cuek, hehe. Kadang, eh sering, aku masih perlu minta pendapat orang lain untuk busana ke acara formal, sekiranya cara padu-padan busanaku terlalu kurang sesuai. Yah, meski agak cuek, tapi tetap saja aku gak mau sampe jadi "fashion terrorist" :D

Gathering & Tur Kampus Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (eNHaii)

Gambar
Iklim pariwisata di negeri kita saat ini bisa dibilang makin menghangat. Ketertarikan publik pada hal-hal yang berbau wisata kini makin menggejala, salah satunya terima kasih kepada kekuatan media sosial yang membuat informasi makin mudah menyebar. Entah itu kesukaan posting selfie ataupun fotografi di tempat-tempat wisata, budaya ini turut menjadi media yang potensial dalam mengangkat kepariwisataan Indonesia. Di sisi lain, tantangan dalam meningkatkan kualitas kepariwisataan Indonesia juga makin tinggi. Dibutuhkan para profesional yang memiliki kompetensi mumpuni. Untuk memenuhi kebutuhan itu, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (eNHaii) berkomitmen mencetak kader-kader profesional di bidang ini. Seperti apa gerangan pola pendidikannya? Kepoin yuk! Akhir Agustus lalu aku sempat bertandang ke kampus yang terletak di Jl. Setiabudi itu. Itu adalah kunjungan ke duaku ke kampus eNHaii. Kunjungan pertama bertahun-tahun lalu hanya karena mengikuti sebuah event yang bertempat di kamp

Makan-makan Porsi Kenyang di RM Legoh

Gambar
Keju Aroma & Es Kelapa Alpukat di RM Legoh Buat warga Bandung yang suka makan-makan di area sekitaran Dago, tentu tak asing dengan yang namanya RM Legoh . Rumah makan yang terletak di Jl. Sultan Agung No. 9 itu sudah eksis sejak tahun 2004. Nama Legoh sendiri diambil dari nama marga pemilik sekaligus chefnya, Leon Legoh. Bagi penggemar band indie Koil sih tentu sudah familiar dengan Om Leon yang merupakan drummernya. Menarik ya, perpaduan 2 bidang profesi yang ditekuninya ini: musik dan masak. Nah, beberapa waktu lalu aku singgah makan siang di RM Legoh dan sempat pula ngobrol-ngobrol dengan Om Leon seputar usaha yang ditekuninya ini.  Yang khas dari RM Legoh ini adalah sentuhan masakan ala Manado yang jarang terdapat di rumah makan lainnya di Bandung. Ini mudah dipahami karena Om Leon sendiri adalah orang Manado. Menurut Om Leon, ia sendiri tidak sekolah khusus kuliner, sehingga ketika membuka RM Legoh, masakan yang disajikan khas Manado karena itulah yang dikuasai. Seir