Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Geeks Store: Tempat Asyik Belanja Gadget Sambil Hangout di Bandung

Gambar
- Geeks Store, Tempat Asyik Belanja Gadget Sambil Hangout di Bandung - Jika ditanya dimana tempatnya toko aneka keperluan gadget di Bandung, BEC adalah jawaban yang pertama kali melintas di benak. Memang betul, di era euforia gadget seperti sekarang, di kota besar seperti Bandung tentu kini bertebaran banyak gadget store di berbagai tempat. Meski demikian, tak dapat dipungkiri bahwa Bandung Electronic Center (BEC) yang terletak di Jl. Purnawarman masih merupakan pusatnya jual-beli keperluan gadget di Bandung. Satu gedung BEC rupanya belum cukup untuk menampung ramainya geliat bisnis gadget di kawasan ini. Kalau jalan-jalan ke Jl. Purnawarman, sekarang bisa kita lihat nambah lagi gedung BEC 2 yang letaknya persis di sebelah BEC lama. Grand Opening Geeks Store di BEC 2 pada 21/05/2015 Ketika aku berkunjung kesana pada 21 Mei 2015 lalu, di depan gedung BEC 2 begitu meriah oleh banner promo dan ucapan selamat berbau "Geeks Store". Yup, hari itu merupakan momen Grand

XL Future Leaders: Persembahan XL untuk Indonesia

Gambar
"Komitmen XL Future Leaders adalah mencetak future leaders, bukan future workers". Kini sudah bukan rahasia bahwa pendidikan tak melulu soal kecerdasan intelektual. Keberhasilan pendidikan tak cukup diukur dengan angka. IPK tinggi bukan ukuran daya saing dalam menghadapi perkembangan jaman dan kemampuan beradaptasi pada perubahan. Diperlukan kompetensi soft skills disamping hard skills. Banyak mahasiswa yang kemampuan akademisnya tinggi, namun memiliki kekurangan dalam hal komunikasi, misalnya. Demikian pula banyak kasus mahasiswa yang brilian namun terkendala latar belakang finansial untuk membiayai pendidikannya. Di sisi lain, kalau berkaca pada kondisi di tanah air, masih banyak orang bermind-set "sekolah untuk bekerja". Dari sekian banyak perusahaan yang ada di Indonesia, posisi leader masih banyak ditempati oleh orang asing. Kita tentu menginginkan Indonesia dipimpin oleh bangsa kita sendiri. Well, aku pribadi punya memori kurang enak lho pernah bekerja d

Wishful Wednesday #17

Gambar
Rabu lagi. Saatnya wishful wednesday. Kali ini ada dua buah buku idaman yang ingin kuabsen di book wishlistku. Aku dibikin penasaran banget oleh kedua buku ini karena alasan yang erat kaitannya dengan kejadian yang kualami belum lama ini. Buku pertama adalah 100 Years Old Man Who Climbed Out the Window and Disappeared , karya Jonas Jonasson. Yup, buku yang udah terkenal & sejak kemarin2 boomingnya ini aku belum punya dan baca :(. Hanya menyimak saja bagaimana buku ini sering disebut-sebut oleh para pembaca, entah itu di Goodreads maupun di sosmed lain. Dari selewat baca kesan mereka membaca buku ini, sepertinya buku ini menarik. Belum lagi adikku yang lagi baca buku ini dapat pinjem senantiasa berceloteh tentang menariknya cerita di buku ini. Dari situ saja sebenarnya dalam hati sudah kutandai buku ini sebagai wishlist. Namun, keinginan memiliki & membaca buku ini tambah menggebu setelah aku nonton filmnya.

23 April 2015: Bandung, KAA, & Literasi

Gambar
~*Flashback 23 April 2015*~ Bandung, 23 April 2015, bertepatan dengan World Book Day. Tak ada yang istimewa dengan progres bacaku. Hanya sempat share quote dan meme terkait buku di jejaring sosmed. Jelang siang itu aku berangkat menuju kantor YPBB yang mengagendakan acara penempelan label buku koleksi perpustakaannya bersama relawan, mengambil momen di Hari Buku Sedunia itu. Agenda hari itu sebetulnya bentrok dengan kumpul relawan SMKAA divisiku. Kuputuskan untuk berpartisipasi di agenda penempelan label buku hingga zuhur, baru kemudian sesudahnya berangkat ke agenda relawan SMKAA. Saat itu Bandung masih sedang gegap-gempita oleh event peringatan KAA ke-60. Di Stadion Siliwangi, hari itu berlangsung event Angklung for The World (aksi penampilan 20 ribu performer angklung yang mencatat rekor terbanyak, ketika Bandung menjadi lautan angklung). Maka selepas kegiatan nempel label buku & makan-makan bersama, dari Jl. Pahlawan aku berangkat menuju Jl. Perintis Kemerdekaan. Di pe

Nostalgia Momen Peringatan KAA ke-60

Gambar
Cikapundung Timur yang ramai saat periode peringatan 60th KAA (24 April 2015) Momen peringatan KAA sudah resmi berakhir, saatnya move on dan beranjak bebenah menunaikan PR-PR lain. Postingan fb Pak Walikota kemarin itu mengingatkanku betapa setengah bulanan gegap gempita momen peringatan Konferensi Asia-Afrika ke-60 telah berlalu. Sekian banyak yang sudah terjadi di Kota Bandung, baik itu momen penting peringatan KAA-nya sendiri, beragam event yang meramaikannya, jalanan sekitar Asia-Afrika dan Braga yang makin cantik, plus tak ketinggalan aneka insiden perusakan fasilitas & monumen yang seharusnya dijaga oleh seluruh warga. Kuikuti kilasan liputan dan beritanya yang ramai lalu-lalang di sosmed. Lalu aku jadi greget sendiri. Bagiku pribadi, tidak mudah untuk begitu saja move on dari event yang menandai banyak hal itu. Sebab begitu banyak cerita yang dapat digali dari event kemarin. Dan apa yang sudah kutulis di antara banyak cerita itu? Tidak ada, sejauh ini, sayangnya. Dan