Merenungi Pola Makan
![]() |
Buku Food Combining yang bikin penasaran (credit: Widyanti Y) |
Ijinkan aku mengaku kedangkalan pengetahuanku mengenai MPASI untuk bayi. Aku baru tahu tentang menu FC yang direkomendasikan WHO tersebut. Maklum, meski tema ini sering berseliweran dibagikan oleh emak-emak blogger di sosmed, aku terbilang jarang membacanya. Untuk itu, mendengar penjelasan tanteku tentang FC untuk MPASI bayinya, aku menerimanya sebagai informasi baru. Kalau dahulu kan makanan bayi itu identiknya sama bubur bayi, hehe. Apalagi begitu tahu ada porsi untuk menu buah, aku mendadak jadi flashback saat-saat diriku sendiri masih bayi *yaelah, emang inget...? :D. Dahulu (menurut cerita nenekku sepertinya), saat bayi aku suka disuapi "kerokan" mangga arumanis. Maklumlah, saat itu rumahku kaya akan buah mangga. Mungkin itu sebabnya sekarang aku jadi semacam "jurig buah", suka banget sama beragam buah-buahan. Padahal dahulu di kampungku yang biasa diberikan kepada bayi yaitu nasi tim dan "kerokan" pisang rebus. Dulu kan kesannya makanan bayi tuh malah yang serba karbohidrat gitu, jadi fakta bahwa aku diasup oleh buah cukup mengherankanku. Saat kutanyakan ini kepada tante, ternyata langkah memasukkan menu buah untuk bayi sudah benar toh ya *happy ^^.
Favoritku ^_^ |
Sewaktu kuliah, aku punya memori yang susah dilupakan akibat ketakdisiplinanku dalam pola makan. Kadang-kadang (sering ding), lupa makan dan lapar pun gak dirasa. Suatu kali dalam keadaan seperti itu aku justru melakukan pekerjaan fisik seperti mencuci baju seember (cuci manual ya). Ketika menjemur pakaian di jemuran, aku merasakan dunia di sekelilingku berputar, pandanganku menggelap, dan aku merasa puyeng dan lemas. Tak sampai pingsan, tapi hampir pingsan. Parah deh. Yang lebih tak terlupakan adalah, aku pernah tahu-tahu pingsan sewaktu membeli makan di warung, nunggu dibungkus. Gejalanya hampir sama, mungkin waktu itu aku keterlaluan menunda beli makan sampai titik nutrisi penghabisan. Parah ya. Dan itu kejadian sangat memalukan. Aku seorang yang alhamdulillah dikaruniai kesehatan tubuh yang tak bermasalah, aku menganggap tubuhku kuat dan tak sakit-sakitan, ketika tiba-tiba aku pingsan tanpa alasan malunya tuh disini... Hehe. Gara-gara itu, apakah aku kapok menunda-nunda makan? Tidak. Aku masih berpola makan tak teratur, namun sejak saat itu tertempel baik-baik warning di benakku: "dilarang mencuci baju sebelum makan", hehe...
Ketika skripsi, gejala lupa makan itu kembali mengemuka. Jelas sekali berat badanku turun, terlihat dari postur tubuhku yang "mengurus", eh makin kurus maksudnya. Tapi itu masih Alhamdulillah aku tak terkena penyakit langganan mahasiswa berupa thypus, syukurlah. Setelah lulus dan bekerja, entah kenapa aku tambah kurus saja. Tapi itu tak berarti aku makan sedikit ya, hehe... Apalagi kalau ada momen prasmanan, duh, boro-boro menerapkan Food Combining yang segala porsinya ditakar hati-hati, nakarnya malah pakai insting saja (*don't try this at home). Tapi suatu hari aku kena batunya. Gara-gara banyak ragam sajian gratis serba ingin dicoba, aku comot semua. Yang tak sempat tericip malah nasi, karena keburu kenyang. Esok harinya, perutku mual-mual dan mengalami gangguan pencernaan.
Meskipun untuk menerapkan pola makan sekelas Food Combining belum sampai, namun bukannya tak mungkin aku belajar juga sedikit-sedikit ilmunya. Setidaknya untuk awalan, mempelajari terlebih dahulu mana kombinasi makanan yang tidak cocok disatukan dalam satu menu. Sisanya bisa dipelajari pelan-pelan *berharap punya bukunya :). Dari sini mungkin aku bisa menemukan penjelasan anjuran ulama terdahulu mengenai pola makan yang sempat kudapati saat mengaji di pesantren dahulu.
![]() |
Food Combining Chart (credit: livingforce.ca) |
iya mbak sama aku juga dapat suntikan nih gegara suami kemarin kena kolesterol wkwkwkw..jadinya kita makan2an yg sehat :)
BalasHapusSupport dari orang di sekitar memang sangat penting ya. Yah, semoga makin banyak orang berpola makan sehat tanpa menunggu kena penyakit dulu :)
HapusIya, kalo ada yang nyemangati jadi lebih konsisten ya, mba. Apalagi kalo dibarengi sama olahraga, jadi lebih enteng di badan.
BalasHapusBetul, Mbak. Nah ini masih PR, masih jarang olah raga teratur sih...
Hapuswaduh kesindir aku...tutup muka pakai tangan:). disiplin nerapin pola makan sehat itu yang susah
BalasHapusEhehe, ini menyindir diri sendiri juga, Mak. Aku juga masih perlu banyak bebenah nih... *Maklum, pemakan segala :)
HapusIni bermanfaat buat gue :)
BalasHapusSyukurlah...
Hapusuntuk saya juga :)
Hapusstelah membaca tulisan ini semoga bisa menerapkan pla makan yg sehat... kayakx sudah.. layak dicoba.
BalasHapusAmiin... Hehe, jangan sampai kena batunya kayak yg kualami itu ya :D
HapusTanpa disadari, saat kuliah, karena keterbatasan anggaran, saya ternyata sudah menjalankan FC, sebagian. Ha..ha...makan seringnya sama lauk nabati plus nasinya setengah porsi aja dengan banyak sayuran, biar sedep :)
BalasHapusTerimakasih Mak, udah ikutan memeriahkan GA perdana ini. SAlam hangat :)
Hemat ala mahasiswa ternyata bisa sekalian nerapin pola makan sehat juga ya... Hihi...
HapusSama2, Mak... Salam kembali :)
mantap, sangat bermanfat sekali untuk saya
BalasHapussaya masih belom konsisten kalau urusan pola makan :)
BalasHapusSama juga, Mak... Heu
HapusHehe, baru denger ada jurig buah mak :p
BalasHapusmhahaha... Daripada bisi ketuker sama laler buah :D
Hapuswaaaah keren informasinya lengkap mak :D
BalasHapuscocok untuk aku nih yang pola makannya kurang teratur hehe
semoga bisa menerapkan pola makan sehat :D
Anak cerdas
aku juga masih gak teratur nih. Amiin...
Hapus