Malam Sauyunan Cijaringao Ecoland di Saung Angklung Udjo


Malam itu Pendopo Saung Angklung Udjo begitu ramai. Tribun penonton yang melingkar terisi oleh kaum tua-muda yang menyengaja hadir. Selain tamu undangan VIP yang disediakan tempat di bagian tengah tepat di seberang panggung utama, tampak banyak yang hadir bersama keluarga atau teman menempati tribun sebelah kiri dan kanan. Di lajur kiri bawah, anak-anak seusia SD duduk berderet. Belakangan baru kutahu bahwa banyak anak jalanan Kota Bandung yang hadir menjadi bagian penting dari event ini. Itu adalah pertama kalinya aku berkunjung ke Saung Angklung Udjo yang terletak di Jl. Padasuka 118, Bandung. Termotivasi oleh keinginan berkunjung dan melihat penampilan The Grand Angklung Saung Udjo beraksi, malam 13/03/2015 itu aku dan adik duduk di antara kerumunan di tribun yang sama-sama menantikan acara bertajuk "Malam Sauyunan" Cijaringao Ecoland digelar. Sekitar pukul 7 malam pengunjung sudah banyak yang duduk manis siap menyaksikan acara dimulai, sebagaimana telah dijadwalkan dalam publikasi. Akan tetapi, ternyata acara baru dimulai satu jam berikutnya. Sebelum itu, sekitar pukul 8 malam aula mendadak ramai oleh tepuk tangan, terlihat lampu sorot diarahkan ke kerumunan yang membuka jalan. Ternyata hadir disana Pak Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar menjadi tamu penting di acara ini. Kamidia Radisti juga turut tersorot di tribun VIP.



Tadinya aku tak begitu tahu mendetail mengenai event ini selain yang terbaca dalam publikasinya. Apa itu Cijaringao Ecoland sebagai penyelenggara, bahwa acara ini dihadiri oleh Pak Wagub, aku baru mengetahuinya di tempat. Setiba disana, kami cuma sibuk cari posisi tempat duduk yang nyaman. Lalu terlihat disana-sini orang-orang saling bertanya apakah ingin ambil makanan/minuman hangat dulu. Seperti orang lain, kumanfaatkan waktu menunggu acara dimulai dengan hunting  cemilan khas sunda. Di suatu sudut, gerobak bajigur/bandrek dan penganan sunda laris dikerumuni oleh pengunjung yang mengantri. Selang beberapa lama, secangkir bajigur, bandrek, kelepon, pisang rebus dan ubi rebus sudah menemani kami menanti dan meniti Malam Sauyunan. Menikmati malam dengan kehangatan bajigur, bandrek, dan penganan kampung di tempat bernuansa tradisional sunda dengan bambu-bambu menjadi pesona, rasanya sedikit banyak membangkitkan nostalgia tersendiri akan masa lalu di kampung halaman.

Sosialisasi program Cijaringao Ecoland oleh Wagub Jabar, Deddy Mizwar

Selepas resmi dimulai oleh MC, acara didahului oleh beberapa sambutan. Sedikit gambaran mengenai Cijaringao Ecoland diutarakan oleh Pak Deddy Mizwar. Cijaringao Ecoland merupakan program kolaborasi antara Pemprov. Jabar dengan Saung Angklung Udjo. Programnya berupa pemanfaatan lahan yang terintegrasi untuk budidaya bambu dan sinergi dengan komunitas dan kampus. Program ini memiliki tujuan berganda (multipurpose), yakni untuk tujuan konservasi, pendidikan lingkungan, sekaligus mengembangkan ekonomi kreatif. Sasaran utama pemberdayaan program ini yaitu  bagi kalangan masyarakat kurang mampu yang memerlukan bantuan sosial. Dari sisi konservasi, budidaya bambu dimaksudkan untuk pelestarian tanaman bambu yang berkelanjutan sekaligus untuk pelestarian alam semisal mencegah longsor. Dari segi pemberdayaan sosial, nantinya masyarakat kurang mampu diberdayakan melalui kegiatan ekonomi kreatif mandiri, misalnya melalui produksi dan bisnis kerajinan yang bernilai seni budaya tradisional. Pemberdayaan pendidikan bagi anak-anaknya memuat pendidikan lingkungan dalam kawasan yang terpadu.


Sungguh miris nasib anak-anak jalanan di negeri yang katanya kaya raya ini. Mereka yang tidak mendapatkan pendidikan selayaknya anak-anak seusia mereka. Mereka yang sering dianggap sebelah mata dan dituding sebagai masalah sosial di masyarakat. Kehidupan yang keras. Seringkali bahasa dan perilaku mereka tidak sesuai dengan norma dan tak terbayangkan untuk usia mereka. But they are just kids. Bagaimanapun juga, mereka hanyalah anak-anak yang menjadi korban keadaan. Masalah kemiskinan masih menjadi PR bagi negara ini. Jika mereka bisa dirangkul, diberikan kesempatan untuk dididik, potensi mereka untuk bisa berkarya positif sama besarnya dengan anak-anak lainnya. Demikianlah kira-kira pesan yang disampaikan dalam pertunjukan teatrikal yang ditampilkan memeriahkan Malam Sauyunan ini. Pertunjukan ini dibawakan oleh anak-anak jalanan binaan KPM Dewi Sartika. Pertunjukan terdiri atas perpaduan drama teatrikal, perform musik, aneka tari-tarian, serta puisi. Wajah anak-anak itu tampak puas dan sumringah setelah mereka sukses mengekspresikan bakat mereka dihadapan para penonton dan tamu kehormatan. Akang pelatih mereka (aku lupa namanya) turut menambahkan penegasan pesan yang dibawakan dalam pertunjukan tersebut, mencoba menyentuh hati para audiens yang hadir, khususnya kepada Pak Wagub selaku perwakilan dari insan pemerintah.


Di akhir pertunjukan teatrikal anak-anak jalanan tersebut, beberapa orang berkebangsaan asing turut bergabung ke panggung mengenakan aneka busana tradisional. Alasan mereka berada disana adalah karena mereka senang berinteraksi dengan anak-anak dan berminat tinggi pada kebudayaan tradisional. Akang pelatih turut berbagi kesan-pesannya melatih anak-anak jalanan ini.  Biasanya melatih untuk ajang Mojang-Jajaka Jawa Barat, kini melatih anak-anak jalanan tentu memberikan kesan tersendiri. Mengajak mereka kumpul untuk latihan pada awalnya menjadi tantangan tersendiri. Masalah perilaku adalah satu hal, sudah maklum. Seperti dalam pertunjukannya sendiri, ada adegan anjal yang mabuk-mabukan. Ternyata di kehidupan nyatanya, memang masih ada anak jalanan yang demikian. Namun begitu anak-anak ini sudah tertarik, ternyata terlihatlah bakat-bakat mereka yang terpendam. Gadis kecil pembaca puisi, misalnya. Ia tidak sekolah. Namun ketika diberi tugas menghapal puisi, ia cepat hapal. Terlihat sesungguhnya ia pintar. Seluruh pertunjukan ciamik ini ternyata hasil dari 6x latihan saja. Bakat anak-anak ini perlu disalurkan dan diberdayakan.


Penampilan berikutnya dari Grand Saung Angklung Udjo menampilkan permainan musik bernuansa tradisional semi modern yang elegan. Kepiawaian para personelnya memainkan instrumen musik arumba terlihat dari aksi cekatan mereka dan alunan nada yang terdengar. Kolaborasi dengan biola yang dimainkan terampil oleh Eya Grimonia nan anggun menambah semaraknya harmoni musik di Malam Sauyunan. Satu kata untuk pertunjukan mereka adalah: mengagumkan. Acara ini menyisakan malam dengan banyak harapan. Tentang seni dan budaya tradisional, tentang anak-anak jalanan, tentang masyarakat tingkat bawah yang terberdayakan, tentang pendidikan, lingkungan, dan banyak hal...
***

*Ingin rasanya berkunjung ke Saung Angklung Udjo lagi kapan-kapan. Mengenal dan menjelajah lebih banyak tempatnya yang bernuansa bambu berikut kegiatannya yang sudah go internasional itu.

Komentar

  1. Bagus nih program Cijaringao Ecoland klo benar2 dijalankan sesuai tujuan awal. Bakalan makin menipis kesenjangan sosial yg selama ini ada. Dukung Jabar aahh utk program keren ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita lihat nanti eksekusinya seperti apa ya Mak :)

      Hapus
  2. Ternyata anak2 itu kalau ada yang membimbing bisa berprestasi juga yaaah...
    Sayang sekali kurang ada kesempatan :(

    Aku biasanya ke Saung Udjo buat nonton standup comedy Euis :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih, kalau bisa dirangkul & diarahkan, prestasi mereka keren2 juga.

      Wah, sering ya Teh main ke Saung Udjo. Aku malah gak tahu suka ada acara standup comedy disana :)

      Hapus
  3. wah, makin byk acara2 positif ya seru bgt :D

    mampir2 yaaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru, apalagi bisa lihat pertunjukan yg ciamik :)

      Hapus
  4. wih, rame banget.
    acara begini bikin budaya tetap lestari, keren!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saung Udjo setahuku emang berdedikasi ke pelestarian seni budaya Sunda :)

      Hapus
  5. Lestarikan budaya daerah, budaya indonesia...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga lebih banyak lagi budaya daerah yg dilestarikan ya...

      Hapus
  6. dari tedx bandung dulu sampai sekarang belum sempat2 mampir ke sini :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku saja yg lama di Bandung baru kali itu berkunjung, hehe :D

      Hapus
  7. Iiih..serunyaa..
    Apalagi udah sering banget denger nama Saung Udjo di Tipi..
    bakal hikmad banget kalo nonton ini^^

    BalasHapus
  8. wah, saya ga tau ada acara ini :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga dapet info dari mana ya, lupa... Grup BCCF kayaknya :D

      Hapus
  9. keren acaranya bikin budaya tetap lestari nih :)

    BalasHapus
  10. Seru banget... Emang Saung Udjo niy udah keren dan terkenal banget deh kalo soal ngadain kesenian ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya... Malah sudah terkenal ke manca negara juga ya... :)

      Hapus
  11. Tempat ini adalah salah satu tempat yg memperkenalkan budaya Indonesia ke mancanegara. Salute! :)
    Watch box office

    BalasHapus

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu kala mampir di sini

Popular Posts

Mozaik Bandung: Liburan yang Kacau & Jalan Panjang ke Pondok Hijau

Mencapai Impian dalam Mengelola Keuangan Secara Efektif dan Efisien

Puisi Sapardi, Acep Zamzam, & Bulu Kuduk [Wishful Wednesday #2]