Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Bebek Kaleyo: Tempatnya Makan Enak & Murah di Bandung

Gambar
Bebek Kaleyo: tempatnya makan enak & murah di Bandung. Bagi penggemar kuliner olahan bebek, tentu sudah familiar dengan nama Bebek Kaleyo. Nama Bebek Kaleyo sudah demikian terkenal karena keunggulan rasa dan harganya yang relatif terjangkau. Ketenaran Bebek Kaleyo sudah terkenal tak hanya di Jakarta saja, melainkan sudah merambah pula ke kota-kota lain seperti Depok, Tangerang, Bogor, dan Bekasi. Suatu kegembiraan tersendiri ketika sekarang ini hadir pula outlet Bebek Kaleyo di Kota Bandung. Terletak di Jl. Pasir Kaliki no. 185-189, Bebek Kaleyo kini hadir menambah semarak kuliner Kota Bandung. Asyiik... Bagi penggemar kuliner di Bandung seperti aku, kini sudah bisa menyicip kelezatan aneka olahan bebek tanpa harus jauh-jauh ke luar kota. Tidak sulit untuk menemukan outletnya yang terletak di perempatan Pasteur ini. Berada satu kompleks dengan FO Bali Heaven, outlet Bebek Kaleyo cabang ke-14 ini resmi dibuka sejak 30 Januari 2015 lalu.

Malam Sauyunan Cijaringao Ecoland di Saung Angklung Udjo

Gambar
Malam itu Pendopo Saung Angklung Udjo begitu ramai. Tribun penonton yang melingkar terisi oleh kaum tua-muda yang menyengaja hadir. Selain tamu undangan VIP yang disediakan tempat di bagian tengah tepat di seberang panggung utama, tampak banyak yang hadir bersama keluarga atau teman menempati tribun sebelah kiri dan kanan. Di lajur kiri bawah, anak-anak seusia SD duduk berderet. Belakangan baru kutahu bahwa banyak anak jalanan Kota Bandung yang hadir menjadi bagian penting dari event ini. Itu adalah pertama kalinya aku berkunjung ke Saung Angklung Udjo yang terletak di Jl. Padasuka 118, Bandung. Termotivasi oleh keinginan berkunjung dan melihat penampilan The Grand Angklung Saung Udjo beraksi, malam 13/03/2015 itu aku dan adik duduk di antara kerumunan di tribun yang sama-sama menantikan acara bertajuk "Malam Sauyunan" Cijaringao Ecoland digelar. Sekitar pukul 7 malam pengunjung sudah banyak yang duduk manis siap menyaksikan acara dimulai, sebagaimana telah dijadwalkan d

Lele Terbang Murmer di Sambal Lalap DU

Gambar
Beberapa hari yang lalu aku mendadak kangen sama yang namanya Steak Ranjang. Bagi penggemar kuliner Bandung, barangkali nama itu sudah familiar. Dengan standar harga yang relatif terjangkau untuk kocek mahasiswa, sudah bisa makan ragam menu steak dan spaghetti bertingkat level pedasnya dengan porsi yang dijamin bikin perut kenyang. Dulu, sewaktu Steak Ranjang masih berupa warung tenda yang buka tiap malam di pinggir jalan di seberang Unpad Dipati Ukur, aku terbilang cukup sering beli makan malam di sana. Daya tarik terbesar buatku sih dari harga dan porsinya, hehe. Nah, untuk mengobati kekangenan tersebut, mampirlah aku sama adik buat makan siang di Steak Ranjang yang sekarang ini cafenya terletak di Jl. Dipati Ukur. Jadi, apakah aku hendak membahas kulineran Steak Ranjang? Nggak. Lagian aku masih agak geuleuh (jijay) kalau harus mbahas berbagai menunya yang dikasih nama nyeleneh banget itu. Kadang suka aneh sendiri sama nama-nama berbagai menu kuliner di Bandung yang aneh-aneh. Bebe

Social Media for Social Change di BASIC 5

Gambar
Brosur acara Pada tanggal 1 Maret 2015 lalu, saya menyempatkan diri menghadiri acara The 5th Social Innovators Community Talk bertema "Social Media for Social Change". Acara ini diselenggarakan oleh Bandung Social Enterpreneur Community di Simpul Space#3 BCCF, Jl. Taman Cibeunying Selatan no. 5, Bandung. Terdapat 2 orang pembicara yang mengisi acara ini, yaitu Kang Enda Nasution (seorang pakar blogger, Co-Founder Sebangsa Bersama, Founder GoblokMedia.com) dan Teh Veni Ari Jayanti (Communication & Partnership UnLtd Indonesia). Sesi pertama diawali oleh pengenalan mengenai UnLtd Indonesia Support Program oleh Teh Veni. Sesi berikutnya mengenai Sosmed untuk social campaign dijelaskan oleh Kang Enda. Event ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai komunitas di Bandung dan mahasiswa.

Seri Supernova Minus Akar Plus Rectoverso [WW #15]

Gambar
Klik disini utk ikutan Sudah beberapa rabu berlalu tanpaku posting Wishful Wednesday gara-gara minggu-minggu kemarin banyak PR. Minggu ini juga tetap punya PR sih, tapi kusempatkan posting Wishful Wednesday selagi sempat, hehe. Sekalian pamer kabar gembira dengan kehadiran tumpukan buku baru yang sudah lama ditunggu-tunggu. Senang betul aku, ketika buku-buku yang kuidamkan terkabul gratis, karena kudapatkan dari hadiah lomba atau kuis/giveaway. Minggu kemarin2 itu kosanku beberapa kali kedatangan paket, 3 diantaranya berupa paket buku dari penerbit. Buku-buku yang diterima berupa buku-buku yang masuk wishlistku, meskipun belum sempat kuabsen di postingan wishful wednesday. Buku-buku yang bikin aku tertarik dan penasaran karena berbagai alasan. Senangnya... ^_^.  Ini dia buku-bukunya.

Merenungi Pola Makan

Gambar
Buku Food Combining yang bikin penasaran (credit: Widyanti Y ) Beberapa waktu yang lalu aku mendapatkan kunjungan dari tante bersama puterinya yang baru berusia 8 bulan. Terakhir kali aku main menjenguk bayinya, itu sudah lebih dari 6 bulan lalu. Surprise sekali melihatnya sudah tumbuh makin montok dengan pipinya yang tembem dan matanya yang sipit itu. Dalam kunjungan setengah hari itu, aku menyaksikan aksi tanteku menyuapinya dengan bekal MPASI dan berkecimpung dengan perlengkapan perang khas ibu-ibu yang bawa bayi. Sambil menyuapi, tanteku bercerita sekilas tentang menu MPASI yang dibawanya dalam perbekalan itu. Aku kurang ingat detailnya, yang jelas menu MPASI keponakanku itu berupa menu Food Combining (FC) yang diterapkan tanteku untuk bayinya merujuk panduan WHO. Yang kuingat dari menunya saat itu ada berupa cacahan halus buah dan ikan salmon. Menyimak penjelasan tanteku, aku jadi terlibat pertanyaan polos seputar menu FC untuk bayi tersebut. Maklum, pengetahuanku tentang h

Annual Meeting Motherpreneur MDS & 10 Tahun Halo Balita

Gambar
Kursi-kursi merah di Hotel H Clarity ini dipersiapkan untuk para motherpreneur berprestasi MDS Seorang ibu menjalankan peran yang multifungsi dalam rumah tangga. Selain fungsi manajerial, ibu adalah madrasah pertama bagi anak. Tak berhenti sampai situ, seorang ibu dapat berperan pula membantu perekonomian rumah tangga. Saat ini semakin banyak para ibu yang berkecimpung dalam wirausaha tanpa meninggalkan peran utamanya sebagai ibu di rumah. Perkembangan teknologi turut memfasilitasi gejolak entrepreneurship ini, khususnya bagi para ibu yang ingin tetap berwirausaha tanpa meninggalkan rumah. Semangat mothership dan entrepreneurship ini terangkum dalam sosok motherpreneur, sebagaimana terpancar dalam tagline acara yang digelar oleh Mizan Pelangi & Mizan Dian Semesta (MDS), pada 14-15 Februari 2015 lalu di Hotel H Clarity Jl. Cihampelas, Bandung.  Sudah saya ceritakan sebagian mengenai event Annual Meeting - Motherpreneur 2015 plus perayaan anniversary 10 tahun Halo Balita,

Sharing Inspiratif di Gala Dinner Motherpreneur MDS

Gambar
Ada yang spesial pada malam 14 Februari kemarin. Bertempat di Hotel H Clarity Jl. Cihampelas Bandung, saya bersama 3 orang kawan blogger lainnya mendapatkan kehormatan untuk duduk menghadiri sebuah acara Gala Dinner bernuansa merah yang diadakan oleh Mizan Pelangi & Mizan Dian Semesta (MDS). 14-15 Februari 2015 memang momen istimewa perayaan anniversary 10 Tahun Halo Balita (2005-2015) dan menjadi ajang acara #Motherpreneur - Annual Meeting 2015 bagi para Book Advisornya. #Motherpreneur istilah yang menarik, berupa penggabungan antara "mothership" dan "entrepreneurship", ketika sosok ibu dalam rumah tangga menjalani peran kewirausahaan. Acara ini dihadiri oleh 200 Motherpreneur yang tergabung sebagai Book Advisor (BA) di MDS, perwakilan BA terbaik dari seluruh Indonesia. Di acara ini mereka saling menularkan semangat dan pengalamannya sebagai Motherpreneur. Mereka juga diberikan pembekalan penyuntik semangat motherpreneur melalui training, serta apresiasi p

Yang Tak Tertinggal Kala Kupergi

Gambar
Kalau sedang bepergian, pasti masing-masing orang punya benda khas yang tak boleh tertinggal. Di  antara banyak bawaan rempong kalau bepergian, ada beberapa benda yang paling sering setia menemani kupergi berjalan-jalan, dekat maupun jauh. Tas Punggung Memang sesekali kadang pakai tas selempang atau tas sampir yang girly , tapi itu biasanya kalau ada alasan tertentu seperti: kondangan ke nikahan orang, atau tas punggungnya mehong bin kotor belum dicuci. Kebiasaanku bawa barang berat saat bepergian membuatku sakit bahu sebelah kalau pakai tas selempang/sampir. Pakai tas punggung lebih nyaman, karena seimbang menggunakan dua bahu sebagai tumpuan. Bahkan saat bawaannya pun ringan, sekadar  bawa payung, misalnya, aku tetap suka pakai tas punggung yang setia menemaniku kemana-mana. Kadang orang bisa tertipu,  dikiranya aku bawa apaan banyak, padahal isinya kosong, hehe. Memangnya aku bawa apaan aja, muatannya sampai berat begitu?  Bata? Simak saja terusannya ya...