Wishful Wednesday #13

Wishful Wednesday terakhir tahun ini, aku sedang tertarik dengan 2 di antara banyak buku menarik lain yang berseliweran. Seandainya buku ini jadi kado di akhir atau awal tahun, rasanya bakal jadi kejutan yang manis deh :).
Buku pertama adalah Happily Ever After, karya Winna Efendi. Aku tahu, Winna Efendi tampaknya penulis yang cukup terkenal di kalangan para pembaca Indonesia. Sayangnya, aku belum pernah sekalipun membaca karyanya. Sepertinya kebanyakan genrenya romance sih ya, ehm, biasanya aku menunda melirik genre ini jika banyak yang lain yang lebih membuatku penasaran (kecuali romance klasik). Nah, aku merasa Happily Ever After bakal cocok jadi perkenalan awalku dengan karya Winna Efendi.
Dari sekilas baca sinopsis dan reviewnya, tampaknya ini novel ada bercerita tentang keluarga. Sebenarnya alasan utama ngebet buku ini gara-gara baca reviewnya Mbak Luckty, yang juga ngadain giveaway buku ini cuma sehari, 30 Des 2014 kemarin. Greget banget karena aku tak sempat ikutan. Dari reviewnya, disebutkan kisah tentang anak perempuan yang mengagumi ayahnya yang senang membacakan dongeng, bahkan membangun rumah pohon dengan desain interior unik buatnya. Seperti kisah dongeng saja. Tampaknya kisah tentang kegemaran membaca buku juga hadir disini, yang membuatku tambah ingin baca buku ini.
*Link beli: disini
Berikut sinopsisnya:
Tak ada yang kekal dalam dunia ini. Namun, perempuan itu percaya, kenangannya akan tetap hidup, dan ia akan terus melangkah ke depan dengan berani.
Ini adalah kisah tentang orang favoritku di dunia.

Dia yang penuh tawa. Dia yang tangannya sekasar serat kayu, tetapi memiliki sentuhan sehangat sinar matahari. Dia yang merupakan perpaduan aroma sengatan matahari dan embun pagi. Dia yang mengenalkanku pada dongeng-dongeng sebelum tidur setiap malam. Dia yang pada akhirnya membuatku tersadar, tidak semua dongeng berakhir bahagia.

Ini juga kisah aku dengan anak lelaki yang bermain tetris di bawah ranjang. Dia yang ke mana-mana membawa kamera polaroid, menangkap tawa di antara kesedihan yang muram. Dia yang terpaksa melepaskan mimpinya, tetapi masih berani untuk memiliki harapan….

Keduanya menyadarkanku bahwa hidup adalah sebuah hak yang istimewa. Bahwa kita perlu menjalaninya sebaik mungkin meski harapan hampir padam.

Tidak semua dongeng berakhir bahagia. Namun, barangkali kita memang harus cukup berani memilih; bagaimana akhir yang kita ingini. Dan, percaya bahwa akhir bahagia memang ada meskipun tidak seperti yang kita duga.


Buku yang kedua yang kuinginkan adalah Assalamualaikum, Beijing! karya Asma Nadia. Alasanku menginginkan buku ini karena saat ini sedang booming ajakan nonton film adaptasi buku ini, yang tayang perdana akhir tahun ini di bioskop. Alasan lainnya karena aku kangen sama novel Mbak Asma Nadia, sudah cukup lama sejak aku mengoleksi karya-karyanya dulu sekali, sewaktu aku masih abege (*berasa tua amat :p). Lagi kangen aja sama kisah yang sejuk. Katanya ini berkisah tentang perjuangan pencarian cinta sejati, ceileh... Katanya (lagi), kisahnya cocok buat kamu yang susah move on, dan meyakinkanmu bahwa cinta sejati itu memang ada (tsaahhhh... :D). Dan sering lihat quote dari buku ini dimana-mana (sosmed): "Jika tak kau temukan cintamu, biarkan cinta yang menemukanmu."

Assalamualaikum, Beijing!
Ini sinopsisnya:
Ajarkan aku mantra pemikat cinta Ahei dan Ashima,
maka akan kutaklukkan penghalang segala rupa
agar sampai cintaku padanya.
***
Dewa dan Ra adalah busur dan anak panah.
Keduanya memiliki bidikan yang sama, sebuah titik bernama istana cinta.
Tapi arah angin mengubah Dewa.
Sebagai busur, dia memilih sasarannya sendiri dan membiarkan anak panah melesat tanpa daya.

Sebagai laki-laki pengagum mitologi, Zhongwen ibarat kesatria tanpa kuda.
Sikapnya santun dan perangainya gagah, tapi langkahnya tak tentu arah.
Dia berburu sampai negeri jauh untuk mencari Tuhan sekaligus menemukan Asma, anak panah yang sanggup meruntuhkan tembok besar yang membentengi hatinya.

Dan di manakah Ra ketika dalam kegamangan Asma menelusuri Tembok China, menjejakkan kaki di pemakaman prajurit Terakota dan menjelajah dunia dongeng si cantik Ashima dari Yunnan?

Dua nama, satu cinta.
Ra yang mencampakkan Dewa.
Asma yang berjuang melupakan lelaki berahang kukuh yang diam-diam memujanya.
Bersama, mereka mencoba menaklukkan takdir yang datang menyapa.


Aku cari-cari di beberpa toko buku online kok stoknya pada kosong ya... Tapi aku menemukan di belbuk untuk belinya, disini: Assalamualaikum, Beijing!

Ini cerita wishful wednesday-ku. Apa ceritamu?
*Untuk ikutan Wishful Wednesday, cek blog Books to Share ya... :)

Komentar

  1. saya juga penasaran sama happily ever after...
    smoga cpt kesampaian :)

    BalasHapus
  2. Saya juga penasaran dengan buku Assalamualaikum, Beijing! yang katanya cocok buat yang susah move on itu, he-he-he.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Booming banget meme filmnya ya... promonya gencar banget :D

      Hapus
  3. bukunya winna covernya baguuuus... semoga terkabul ya :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu kala mampir di sini

Popular Posts

Mozaik Bandung: Liburan yang Kacau & Jalan Panjang ke Pondok Hijau

Puisi Sapardi, Acep Zamzam, & Bulu Kuduk [Wishful Wednesday #2]

Manfaat Bekerja Sama dengan Digital Marketing Agency Indonesia untuk Bisnis