Kepada Puisi
Sekali-dua kubaca bait-baitmu di koran minggu
Suara-suara menggema ketukan pilu
Senandung lirih, teriak, rintih, kesah, dan igauan
Siapa dirimu yang menjelma kata-kata tak bertuan
Rindu demikian menyakitkan
Kata-kata terpendam bagai kuburan
yang hanya bisa kauledakkan ke dalam
dirimu sendiri
Saat kau pecah,
air mata tertelan pusaran kesunyian
Kau menghiba mengharap sesiapa
mendengarkan

*Bekasi, 16 Juni 2014
suka puisi juga ya, mari mampir juga di www.puisitira.blogspot.com
BalasHapusOh, Mak Tira punya blog khusus puisi juga toh :)
HapusMenyimak...
BalasHapusSilakeun :D
HapusSiap menjadi pendengar. :D
BalasHapusMba, ikut GA diblog saya, yuk. Bisa menulis true story atau tips. Tidak harus menggunakan produknya. :)
http://idahceris.com/informasi/honestly-giveaway-jangan-kudet-dong-2/
Terima kasih, Mak Idah... Aku cek info GA-nya yaa... :)
HapusMembaca seksama...
BalasHapusTerima kasih... :)
Hapuspuisinya bagus bangget..
BalasHapuspakaian anak