ABC to be a Wonderful Wife

Wonderful Wife. Sebuah tema yang berat buat saya. Meski belum ada pengalaman sendiri, menuliskan ini barangkali bisa menjadi semacam doa atau mimpi/harapan yang dituliskan untuk bisa mencapainya. Oleh sebab itu anggaplah ini sebuah opini yang berangkat dari pembacaan seorang yang masih a wonderful wife wannabe :). Pembacaan ini masih atas pengalaman orang lain, dan tentu saja masih setia menggandeng buku atau kitab kehidupan secara luas. Jawaban atas pertanyaan "apa 3 karakter wonderful wife menurutmu?" buat saya agak sulit kalau tidak berupa jawaban yang cakupannya luas/general. Karena cuma 3, maka saya cenderung perlu memadatkan karakter-karakter yang diperlukan menjadi 3 poin yang general itu. Ketiga poin itu saya singkat saja ABC. Saya tak sedang membicarakan merek mie, kecap, atau batu baterai lho ya :D.

Namun sebelum membahas ABC to be a wonderful wife, saya ingin share sedikit mengenai ilmu yang saya baca tentang wanita muslimah. Ini saya baca dari mushaf Al-Qur'an Yasmina terbitan Syaamil Qur'an (masih baru ^_^), yang menyertakan bahasan ini di halaman-halaman terakhirnya. Kalau diterjemahkan ke dalam kamus muslimah, wonderful wife adalah isteri sholehah. 1 karakter isteri sholehah itu sudah menghimpun banyak karakter yang diperlukan untuk menjadi isteri yang wonderful. Itu sebabnya isteri sholehah merupakan sebaik-baik perhiasan di dunia. Menurut bacaan  tersebut, ada 5 peran wanita dalam kehidupan.

1. Wanita sebagai mitra laki-laki
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya kaum wanita adalah mitra bagi kaum lelaki." (HR. At-Tirmizi dari Aisyah)
Makna mitra laki-laki (syaqa'iqur rijal):
Ibnu Atsir berkata, "syaq'iqur rijal berarti wanita itu mitra atau partner yang sejajar & sepadan dengan kaum laki-laki. Seakan-akan mereka adalah pecahan dari kaum laki-laki, dan kenyataannya, Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam a.s." (Aunul Ma'bud, 1/275)
Firman Allah dalam QS. An-nisaa': 1,

"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS. An-Nisaa': 1)

2. Wanita sebagai kompetitor kaum pria dalam amal sholeh
Firman Allah dalam QS. Al-Ahzab: 35,
"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu'min [1219], laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta'atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS. Al-Ahzab:35)
[1219] Yang dimaksud dengan "muslim" di sini ialah orang-orang yang mengikuti perintah dan larangan pada lahirnya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang mu'min di sini ialah orang yang membenarkan apa yang harus dibenarkan dengan hatinya.
Asbabun Nuzul ayat ini terkait dengan semangat kompetitif kaum wanita dalam kebaikan, seperti diriwayatkan dari Ummu Umarah Alansariyah, bahwasanya dia datang kepada Rasulullah SAW seraya berkata,"Aku tidak melihat semuanya kecuali untuk kaum pria. Aku tidak melihat kaum wanita disebut-sebut sedikit pun. Lalu turunlah ayat, ... (QS. Al-Ahzab: 35)'." (HR. At-Tirmidzi)

3. Wanita sebagai ratu rumah tangga
Artinya, wanita sebagai pemimpin di rumah. Setiap kepemimpinan memerlukan keahlian & amanah.
Rasulullah SAW bersabda, "Dan seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya." (HR. Bukhari).
4. Wanita sholehah sebagai hiasan terbaik dunia
Sabda Rasulullah SAW, "Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah." (HR. Muslim)
Hanya wanita sholehah yang mampu memerankan perhiasan terbaik dunia ini, sebab ia dapat menunaikan hak-hak Tuhannya, orang tuanya, suaminya, anak-anaknya, kerabatnya, dan masyarakatnya. Dengan didampingi isteri sholehah, seorang suami akan terbantu menggenapkan separuh agamanya (separuh sisanya adalah ketakwaan). Sebab, isteri sholehah tak hanya membantu meraih dunia, melainkan juga akhirat. Didampingi wanita seperti ini pantaslah menjadi kebahagiaan yang sejati.

5. Wanita sebagai hamba yang paling dekat dengan Tuhannya
Tempat paling ideal untuk menumbuhkan potensi 'ubudiyah dalam diri wanita adalah rumah. Ini memerlukan dukungan dan lingkungan kondusif tentunya. Karenanya, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya seorang wanita akan lebih dekat dengan Tuhannya ketika ia berada di dalam rumahnya." (HR. Tabrani)
Rumah adalah perlindungan. Wanita yang berada di dalam rumah terhindar dari godaan setan, jin, manusia, yang memandangnya. Juga terhindar dari tabarruj  & memamerkan kecantikan dan keindahan tubuh kepada orang-orang yang tak berhak. Selain itu, ibadah wanita di dalam rumah sangat besar pahalanya.

***

Jadi, kalau menurut saya 3 karakter wajib untuk menjadi wonderful wife adalah ABC:
A. Akhlak yang baik
Seperti saya bilang, ini karakter yang luas cakupannya. Akhlak adalah tujuan pendidikan sebagaimana menurut pandangan Al-Ghazali mengenai pendidikan Islam. Akhlak ini berurusan dengan hati, dan senantiasa disandingkan dengan Akidah (keimananan). Akhlak yang mulia (akhlaqul karimah) tentunya lahir dari hati yang bersih dan tak penyakitan. Akhlaqul karimah gudangnya sifat-sifat yang baik, termasuk sifat kasih sayang, penuh cinta, lemah lembut, dan sederet sifat-sifat keren lainnya yang tentu penting dimiliki agar bisa menjadi wonderful wife. Absenlah kata-kata sifat yang dimiliki seorang istri/ibu yang baik. Semuanya bisa tercermin dari ketinggian akhlak. Kalau akhlaknya buruk tentu takkan disukai oleh suami, bisa memicu pertengkaran & tidak bisa jadi penyejuk dalam rumah tangga. Akhlak juga merupakan sifat spontan yang melekat pada diri seseorang, bukan sekadar topeng atau kepura-puraan. Seorang ibu juga penting memiliki akhlak yang baik, karena ia adalah contoh teladan untuk anak-anaknya.

Sehubungan dengan peranan isteri sebagai mitra sekaligus kompetitor kebaikan untuk suami, akhlak memegang peranan penting. Kemitraan & kompetisi yang sehat melibatkan interaksi sosial yang menuntut kecerdasan akhlak. Peran sebagai mitra sekaligus kompetitor dalam kebaikan tentunya masuk dalam agenda isteri sholehah. Maka isteri sholehah (wonderful wife) sudah tentu berkarakter akhlak yang luhur.

B. Berotak Cerdas alias Brainy
Kata Sherlock Holmes versi BBC sih, brainy is the new sexy. Tapi bukan itu poinnya :D. Cerdas disini dalam artian kecerdasan yang luas, bukan sempit sebatas intelektual. Saya termasuk orang yang tak setuju kalau perempuan itu tak harus berpendidikan tinggi, apalagi jika potensinya dikerdilkan. Buat saya itu naif sekali. Ya ampun, coba telaah bagaimana tanggung jawab seorang isteri, merangkap ibu. Dalam rumah tangga, seorang isteri mempunyai tanggung jawab yang multi-tasking. Bukan cuma nyuci, masak, ngepel, beresin rumah, melainkan juga mendidik anak, partner yang membantu suami, menjadi pemimpin di rumah saat suami tak ada, jadi bendahara rumah tangga, dan seterusnya. Belum lagi kalau punya bisnis sampingan atau bekerja pula. Untuk bisa menjalankan semua peran dengan baik tentu dituntut untuk multi-talenta. Apa jadinya kalau isteri tidak cerdas? Bagaimana mau mendidik anak jika ia sendiri tak terdidik? Bagaimana mau jadi pemimpin kalau tak berkeahlian? Sementara ibu itu sekolah pertama bagi anak-anak. Tentu saja cerdas itu harus. Sebuah negara juga takkan maju kalau perempuan-perempuannya tidak terdidik. Mereka yang melahirkan & jadi sekolah pertama bagi generasi penerus bangsa, tentu saja harus cerdas dan berwawasan.

Jadi, jangan membayangkan bisa jadi wonderful wife kalau tidak berpendidikan tinggi. Pendidikan itu maknanya luas, memang tak harus berupa pendidikan formal. Namun poinnya adalah, apakah tanpa pendidikan formal itu beneran tetap mendidik diri apa tidaknya. Pendidikan bagi manusia itu sebuah proses sepanjang hayat, tidak berhenti di jenjang-jenjang formal semata. Di mana-mana, kebodohan itu kegelapan, musuh yang tak boleh dipelihara oleh siapa saja, termasuk perempuan. Belajar itu kan bisa dari mana saja, yang jadi poinnya lagi-lagi beneran belajar apa nggaknya. Kalau menyimak ilmu parenting, terlihat banget tanggung jawab orang tua mendidik anak itu besar sekali. Butuh ngasah ilmu terus, kerena ilmu Allah itu luas tak terhingga. Saya jadi keingetan betapa seramnya dampak pola asuh yang tak memperhatikan keilmuan yang benar. Sering, kan, dengar tentang cerita tragis yang ternyata selidik punya selidik, akarnya dari pola asuh yang tak benar? :(

C. Cantik
Cantik itu relatif? Mungkin, kalau ukurannya bentuk fisik saja. Namun sebenarnya cantik itu luas dimensinya, semua wanita bisa cantik. Bagi wonderful wife, cantik itu harus. Kan ratu rumah tangga :D. Secara fisik, memang perlu merawat diri agar tetap cantik, rapi, bersih, dan sehat. Wonderful wife akan selalu berusaha mempercantik diri untuk suami, mampu jadi penyejuk mata juga hati. Sebenarnya ini erat kaitannya dengan akhlak. Sebab akhlak itu kecantikan hati, inner beauty, yang pasti terpancar mempercantik diri.

Itulah 3 karakter ABC to be a wonderful wife. Memang sangat dreamy alias ideal sekali, yang kenyataannya bukan hal mudah untuk diwujudkan. Tapi ya tentu saja harus ideal, namanya juga membicarakan wonderful wife, isteri hebat, bukan yang rata-rata atau biasa-biasa. Wajar kalau karakternya juga harus hebat. Lalu, bagaimana tips mewujudkannya? Jawabannya 1 saja, yaitu belajar. Mau berakhlak baik, mau berotak cerdas, mau cantik tipsnya harus belajar. Sebab hidup ini, termasuk berumah tangga, merupakan serangkaian proses pembelajaran. Memang tak mungkin bisa mewujudkan semua itu kalau tak belajar dan terus belajar, dari mana saja, termasuk buku, artikel, mendengarkan ceramah, dari pengalaman, bahkan dari kesalahan dan kegagalan. Untuk bisa menjadi pribadi yang baik, apalagi hebat baiknya, tak mungkin sim salabim, instan alias langsung jadi. Hanya orang-orang yang mau belajar yang bisa terus memperbaiki diri. Kuncinya adalah tidak terjebak kesombongan, merasa diri sudah baik dan tak perlu belajar apa-apa lagi. Lebih baik membudayakan introspeksi daripada terus-terus menuntut, "aku ini kurang apa, coba?" Apalagi dalam rumah tangga. Pembelajaran itu harus dari kedua belah pihak. Untuk mewujudkan rumah tangga yang hebat, tak hanya perlu wonderful wife, melainkan juga wonderful husband.

Tips belajar mewujudkan ABC to be a wonderful wife itu bisa juga dipecah-pecah lagi lebih spesifik. Misalnya:
a. Untuk mencapai akhlak yang baik: belajar ngaji terus & terus, memperdalam ilmunya. Bisa juga belajar dari tokoh-tokoh inspiratif di sekitar atau dari biografi orang-orang sholeh. Tak lupa berteman dengan orang-orang sholeh, biar kecipratan kebaikannya, dan memacu jiwa kompetitif untuk kebaikan. Juga membudayakan introspeksi diri atau muhasabah berkala, serta belajar mengerem emosi-emosi negatif dengan senantiasa berpikir & bertindak positif.
b. Agar berotak cerdas: suplemen wajibnya adalah belajar dari membaca. Membaca (iqra') memang bisa berarti membaca dari mana saja, termasuk dari lingkungan & pengalaman. Namun untuk yang ini, membaca teks juga wajib hukumnya. Sebab , melihat hubungannya kecerdasan ini dengan peran isteri yang multi-tasking, memang perlu menambah ilmu/wawasan yang gudangnya masih berupa teks, entah itu berupa buku atau artikel.
c. Agar cantik: Belajar juga, belajar merawat diri, manajemen stres (ngaruh ke kesehatan), menambah wawasan tentang kosmetik aman, misalnya, dll. Tips selengkapnya agar cantik yang sehat & ekonomis ada di tulisanku yang ini.
***

*Ada 1 lagi PR dari Mak Ida Nurlaila yang meminta komentar & saran untuk blognya. Saya malu sebenarnya kalau diminta saran beginian, sebab saya sendiri juga masih berkutat dengan mementingkan konten blog, belum sampai merambah desainnya. Lihat saja blogku ini, masih belum ganti dari dulu, pakai template dasar blogger saja. Untuk blog Mak Ida, kukira poin plusnya yang sekarang sudah simpel dan gak ribet. Namun saya kurang suka dengan warna background blognya yang sekarang (baru ganti kan?), terlalu berkilau gitu :D, meski coraknya sudah oke & sederhana. Warnanya terlalu pucat, Saran saya diganti dengan warna kalem yang kontrasnya cukup dengan warna background blogpost. Dan font blogpostnya masih terlalu besar-besar, mungkin akan lebih rapi jika dikecilkan sedikit. Itu saja komentar dari saya :).

ARTIKEL  INI  DISERTAKAN DALAM  GA  “WONDERFUL WIFE"  By Ida Nur Laila

Komentar

  1. Semoga mbak bisa menjadi istri yang ABCDEF sampai Z kesempurnaan, amin.... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hwaa... Amiin... Terima kasih banyak doanya, Mbak Indah... ^_^

      Hapus
    2. kunjungan perdana mbak, permulaan ijin nyimak artikelnya ya mbak
      salam blogger

      Hapus
    3. Halo, Mbak Devy. Terima kasih sudah berkunjung. Semoga bermanfaat, salam kembali :)

      Hapus
  2. Aduh, aduh, saya bacanya penuh harap, hhaha. berharap bisa memiliki pendamping seperti di atas, Amin. hihi. mau bantu mewujudkan, mbak? *EH, haha. bagus sekali mbak tiga karakter WWnya. semoga mbak bisa mewujudkan dan menjadi seperti ABC itu, dan tetap, doakan juga yah, supaya saya bisa memiliki pasangan seperti itu, hihi.. :D

    Mendekati DL yah, hhehe. sukses yah mbak untuk GAnya, nanti bagi-bagi kalau dapat hadiah :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe... Iyalah, siapa yang tak mau jadi atau punya pendamping yang wonderful begitu... Aku mau bantu, Mas, dengan doa ;D. Amiin, terima kasih doanya ya... Saya doakan juga Mas Richo bisa jadi wonderful husband yang berpendamping wonderful wife, amiin.... :D

      Iya nih, baru beres sekitar 2 jam sebelum DL, hehe... Amiin, terima kasih. Ntar dibagi kalau dapat yah :D

      Hapus

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu kala mampir di sini

Popular Posts

Mozaik Bandung: Liburan yang Kacau & Jalan Panjang ke Pondok Hijau

Mencapai Impian dalam Mengelola Keuangan Secara Efektif dan Efisien

Puisi Sapardi, Acep Zamzam, & Bulu Kuduk [Wishful Wednesday #2]