The Lorax Film: Kisah Kota Plastik Tanpa Pohon
Kota Thneedville (Nenek Ted, Ted, Walikota O'Hare, & Audrey) |
Thneedvillle: Fantastic! Made of Plastic! |
Alkisah, ada sebuah kota bernama
Thneedville. Sebuah tempat di mana segalanya serba artifisial, tak ada yang
namanya "alami". Pohon dan tanaman juga tak terkecuali, yang ada
adalah pohon buatan yang serba terbuat dari plastik, yang bisa diubah-ubah
tampilannya pakai remote kontrol. Kota ini terisolasi dari dunia luar di
sekitarnya, dikelilingi oleh dinding yang tinggi. Aloysius O'Hare adalah
walikotanya, seorang pebisnis berperawakan cebol yang ambisius dan serakah,
yang selalu dikawal oleh 2 bodyguard tinggi besar yang kuat. Di tempat ini
segalanya terlihat sempurna. Penduduknya tampak serba cukup dan bahagia.
Ted memandangi gubuk Once-Ler |
Di kota ini ada seorang anak
lelaki bernama Ted yang menyukai gadis bernama Audrey. Suatu hari Ted melihat
lukisan pohon yang dibuat Audrey di dinding dan mendapati bahwa Audrey
merindukan "pohon betulan".
Jadi Ted bertekad untuk mendapatkan pohon betulan agar bisa membuat Audrey terkesan. Namun di kotanya tidak ada pohon betulan maupun benihnya. Diam-diam Nenek Ted memberi tahunya legenda tentang satu-satunya orang yang tahu tentang nasib pohon betulan. Dia disebut Once-ler, seorang yang dapat memberikan keterangan tentang pohon jika diberi 50 sen, sebuah paku, dan seekor buyutnya-buyutnya-buyutnya kakeknya siput. Dia tinggal di luar kota mengurung diri di sebuah gubuk terpencil yang hampir reyot, dan konon tak pernah menampakkan dirinya kecuali lengannya saja. Singkat cerita Ted pergi ke luar kota menemui Once-ler. Setelah melalui berbagai rintangan yang dipersiapkan Once-ler yang eksentrik akhirnya Once-ler setuju juga untuk bercerita tentang sejarah nasib pohon yang punah. Namun karena ceritanya panjang, Ted harus beberapa kali bolak-balik mengunjungi Once-ler.
Jadi Ted bertekad untuk mendapatkan pohon betulan agar bisa membuat Audrey terkesan. Namun di kotanya tidak ada pohon betulan maupun benihnya. Diam-diam Nenek Ted memberi tahunya legenda tentang satu-satunya orang yang tahu tentang nasib pohon betulan. Dia disebut Once-ler, seorang yang dapat memberikan keterangan tentang pohon jika diberi 50 sen, sebuah paku, dan seekor buyutnya-buyutnya-buyutnya kakeknya siput. Dia tinggal di luar kota mengurung diri di sebuah gubuk terpencil yang hampir reyot, dan konon tak pernah menampakkan dirinya kecuali lengannya saja. Singkat cerita Ted pergi ke luar kota menemui Once-ler. Setelah melalui berbagai rintangan yang dipersiapkan Once-ler yang eksentrik akhirnya Once-ler setuju juga untuk bercerita tentang sejarah nasib pohon yang punah. Namun karena ceritanya panjang, Ted harus beberapa kali bolak-balik mengunjungi Once-ler.
Once-Ler muda mulai menebang pohon |
Semuanya dimulai bertahun-tahun
lalu ketika Once-ler masih muda. Sebagai seorang anak muda, dia senantiasa
bertualang mencari peruntungan ditemani keledai dan gerobak-keretanya.
Keluarganya menertawai usahanya dan yakin dia takkan sukses. Suatu hari dia
menemukan sebuah tempat yang sangat indah. Tempat itu adalah hutan pohon
Truffula yang berwarna-warni. Di sana ia menjumpai sekawanan binatang yang
ceria. Untuk memulai usaha barunya, ia menebang sebuah pohon Truffula sebagai
bahan rajutan yang dinamakan "Thneeds". Dia mengklaim penemuannya ini
bisa dipakai untuk kebutuhan serbaguna, bisa jadi topi, lap, karpet, taplak,
kaus kaki, dan macam-macam lagi. Namun aksi tebang pohonnya ini mengundang
kedatangan makhluk ajaib yang disebut Lorax, yang mengaku sebagai "juru
bicara pohon", karena pohon tak punya lidah. Lorax memperingatkan Once-ler
untuk tak lagi menebang pohon. Meski Once-ler tak percaya dan tak menggubris
kata-kata Lorax, namun ia berjanji untuk tak menebang pohon lagi, pada awalnya.
Lagi pula produk Thneeds yang ia pasarkan memperoleh respon negatif dari
masyarakat.
The Lorax Sang Jubir Pohon |
Tapi ini tak berlangsung lama. Sesuatu
terjadi, produk Thneeds mendadak booming dan Once-ler menerima bejibun
permintaan dari pelanggan. Pada tahap ini Once-ler melupakan janjinya pada
Lorax. Ia mulai memproduksi Thneeds besar-besaran dan mengundang keluarganya
karena bisnisnya berhasil. Atas desakan keluarganya, akhirnya produksi Thneeds
makin diperbesar lagi, makin banyak pohon ditebang terus-menerus. Hingga suatu
ketika, semua pohon Truffula habis ditebang. Ketika tak ada yang tersisa,
Thneeds tak bisa diproduksi lagi, bisnisnya bangkrut, dan keluarga Once-ler
meninggalkannya. Once-ler akhirnya sadar kesalahannya, ketika semua sudah
terlambat.
Once-Ler Tua yang menyesal |
Segala di sekitarnya sudah gersang, suram, udara dan air terkena
polusi, hingga binatang-binatang yang tadinya ceria harus pergi mengungsi dalam
keadaan sekarat. Lorax yang kecewa pada Once-ler juga pergi menghilang, hanya
meninggalkan batu bertuliskan "unless". Dirundung penyesalan, sejak
saat itu Once-ler mengurung diri di gubuk itu. Rupanya saat itulah pebisnis
O'Hare mulai membangun kota Thneedville yang serba artifisial untuk kepentingan
kantongnya sendiri.
Seusai bercerita, Once-ler jadi
menyadari apa maksud tulisan "unless" itu. Kecuali jika ada yang
peduli, situasi takkan membaik. Jadi, masih ada harapan untuk memperbaiki
keadaan, yaitu dengan memberi Ted biji Truffula yang masih tersisa untuk mulai
ditanam kembali, dan menyadarkan masyarakat sekitar. Ted pun kembali ke
kotanya, dengan tekad untuk melakukan sesuai harapan Once-ler. Namun walikota
O'Hare dan anteknya sudah siap mencegah dengan segala cara. lalu terjadilah
aksi kejar-kejaran memperbutkan biji Truffula. Ted dibantu Audrey, nenek dan
ibunya berusaha lolos dan menanam biji itu di tengah kota. O'Hare terus
menghalanginya, dan membujuk orang-orang untuk menghentikannya. Dia membujuk
masyarakat bahwa pohon itu sesuatu yang kotor, dst.
Situasi kerusakan lingkungan di luar tembok Thneedville |
Untuk menyadarkan
masyarakat, Ted nekat meruntuhkan dinding kota agar orang-orang melihat situasi di luar
Thneedville yang tandus, suram, mengenaskan. Ted juga meluruskan apa yang
dikatakan O'Hare. Dengan pohon, hidup menjadi lebih sehat, udara lebih bersih
dan didapat dengan gratis. Selama ini O'Hare membuat para penduduk membayar
untuk kebutuhan air bersih, bahkan udara bersih. Dia sedang mengembangkan
produk berupa oksigen botolan.
Akhirnya, masyarakat sadar akan kelicikan
O'Hare, serta sadar pentingnya menanam pohon demi memperbaiki lingkungan. Biji
Truffula berhasil ditanam. Audrey memberi Ted kecupan di pipi. Lambat laun, tanah mulai hidup
kembali, tanaman mulai tumbuh, binatang-binatang pun kembali. Once-ler pun
berbahagia berkumpul kembali dengan Lorax.
***
The Lorax (2012) adalah sebuah
film animasi 3D yang diangkat dari buku anak karya Dr.Seuss yang diterbitkan
pada tahun 1971. Film ini diproduksi oleh Illumination Entertainment. Aku cukup
terkesan dengan kisah di film ini, pesan moralnya sangat kuat kukira. Meskipun ini film fantasi musikal berbau
komedi yang disajikan “lebay” alias dramatis & lucu ala film kartun umumnya,
namun pesan moralnya terkait isu lingkungan sangat kental. Lihat saja kota
Thneedville yang segalanya terbuat dari plastik, sampai pohon juga pohon
plastik. Bahkan penduduk kotanya digambarkan segitu bodoh kena tipu Walikota O’Hare
yang bilang nanam pohon itu pekerjaan kotor. Pohon Truffula digambarkan sebagai
pohon fiktif yang warna-warni, tak seperti daun-daun alami yang umumnya serba
hijau. Ini sentilan yang sangat mak’jlebbb buat industri-industri penebang
hutan & yang senang buang limbah sembarangan, terus kelangkaan
sumber-sumber air atau udara bersih malah makin dibiarkan & dimanfaatkan
buat bisnis menggendutkan kantong sendiri.
Meski demikian, ternyata film ini
banyak juga yang mengkritik. Utamanya karena katanya film adaptasi ini
melenceng “ruhnya” dari karya asli versi bukunya. Katanya versi bukunya jauh
lebih dalam & lebih bagus. Duhh, jadi penasaran pengen baca bukunyaaa :D.
Baca-baca tentang bukunya di Wikipedia ternyata juga dapat kritikan, tapi
kritikannya dari perspektif “ketidakadilan” versi industri penebangan pohonnya
:p. Ujung-ujungnya buku yang diterbitkan sebagai tandingan untuk The Lorax itu
malah lebih banyak yang kritik & kualitasnya jelek, hehe, rasain lu! Nah,
lho jadi berpihak :D.
Film ini dibintangi (diisi
suaranya) oleh Zac Efron sebagai Ted, Taylor Swift sebagai Audrey, Ed Helms
sebagai Once-Ler, Danny DeVito sebagai The Lorax, & Rob Riggle sebagai O’Hare.
Info film lebih lengkapnya silakan googling saja, mampir di Wikipedia atau
website resminya . Bisa juga nonton streaming online di link ini.
Unless
someone like you cares a whole awful lot, nothing is going to get
better. It’s not. - See more at:
http://www.qwitr.org/lorax-can-teach-about-economics-saving-world#sthash.cvYj4UAX.dpuf
Unless someone
like you cares a whole awful lot, nothing is going to get better. It’s
not.
*Images sources:
http://www.theloraxmovie.com/index.php
http://en.www.wikipedia.org
http://illustration.carlos-leon.com/
http://emmettgoodman.wordpress.com/
http://dvdizzy.com/lorax
Unless
someone like you cares a whole awful lot, nothing is going to get
better. It’s not. - See more at:
http://www.qwitr.org/lorax-can-teach-about-economics-saving-world#sthash.cvYj4UAX.dpuf
Belum nonton, waktu itu ada niat tapi ga kesampean. Mgkn ntar coba cari dvd nya deh hehehe... Makasih.. Saya juga demen nonton animasi sih :)
BalasHapusnontonnya harus sama anak2 nih ^^
BalasHapus@Moudy: Oh, ada yang belum nonton. Kalau suka animasi, ini recommended ^_^
BalasHapus@aritunsa: Iya, Mak... Cocok untuk ditonton sekeluarga... Sekalian edukatif buat anak2... :)
Terima kasih sudah berkunjung & berkomentar :)
belum nonton, kayaknya bagus nih film :D #BW
BalasHapus@Fandhy: Coba aja tonton. Lucu kok :D. Terima kasih sudah berkunjung & komen :)
BalasHapusOh ini to The Lorax yg km mksud...kyknya seru ceritanya... salsm kenal.
BalasHapusIya Pak... Salam kenal kembali :)
BalasHapussaya juga suka banget loh sama film ini dan nonton sama adek saya yang bocah. menurut saya, film the lorax itu pintar. Dia ngangkat world issue pemanasan global yang serius jadi seru dan gak menggurui. :D
BalasHapusAku juga suka. Visual grafisnya bagus. Dan yang penting itu dia, mengandung pesan edukatif lingkungan ya :))
HapusCeritanya bagus, banyak pelajaran yg kita dapat😍
BalasHapusKalo bisa kita rubah bumi ini jadi bumi yg hijau jagan kita rusak lagi go grend
BalasHapusJadi pengen nonton
BalasHapusTahun 2018 juga sering main
BalasHapusBagus udah nonton aq
BalasHapus