Surat Kangen Buat kampung Fiksi



http://www.kampungfiksi.com/
Kampung Fiksi yang baik,

Apa kau mengenalku? Aku yakin tidak. Atau belum, mungkin, meski aku sudah mengunjungimu, berkeliling menjelajahimu, bahkan sudah memberanikan diri  menjadi pemandu yang mengenalkanmu kepada orang-orang sekitarku. Aku baru berkunjung dan menjadi wargamu belum lama. Pertemuan kita pun karena ketenaranmu yang baru-baru ini melejit gara-gara hajatan ulang tahun hebohmu itu. Ramai orang membincangkanmu, membuatku penasaran, datang melihat, dan bergabung. Dengan sendirinya aku pun terlibat euforia pesta perayaan ulang tahunmu yang bertabur hadiah buku dan gadget itu. 

Sebenarnya aku terpesona oleh potensimu sendiri dan aktivitas warga-wargamu yang bersemangat, kompetitif, serta penuh cinta kepada yang menyatukan mereka dan membangunmu: fiksi. Aku jadi agak merasa menyesal. Aku terlambat mengenalmu, sehingga belum bisa mengalami dan merasakan seperti apa menjadi warga Kampung Fiksi yang sebenarnya. Maka dengan sendirinya aku belum bisa berpartisipasi pada kompetisi bercerita bertemakan pengalaman mengikuti kegiatan-kegiatanmu. Meski begitu, aku masih punya kesempatan bercerita mengenai harapan-harapanku untukmu, kan?

Jadi, ini ulang tahunmu yang ke-3. Selamat ulang tahun, ya... Harapan-harapanku untukmu sederhana saja, namun bukannya sepele juga. Pertama, secara fisik, aku berharap Kampung Fiksi mau sedikit lebih perhatian pada keindahan dan keasrian kampungnya. Aku tak bilang soal kebersihan yang kurang atau berantakan, tidak. Aku hanya memandang keasrian Kampung Fiksi masih perlu ditingkatkan. Sebagai kampung yang jumlah warganya tak terbilang sedikit, Kampung Fiksi tentu diharapkan bisa dipercantik dari segi desain penataan kampungnya. Akan lebih baik jika pemandangan Kampung Fiksi mencitrakan perpaduan eksotisme kampung dan alam imajinasi (fiksi). Dengan begitu Kampung Fiksi akan menjadi semakin artistik: dilihat dari pemandangan sekilas saja sudah terlihat ciri khas yang menampung identitas kampung dan filosofinya. Aku berharap ini akan mengangkat potensi wisata Kampung Fiksi sehingga menarik lebih banyak wisatawan kata-kata, dan menarik mereka untuk turut meramaikan dan membesarkan Kampung Fiksi.

sumber: Tempo, 2008
Harapan kedua, secara esensi, Kampung Fiksi bisa menjadi sebuah komunitas masyarakat yang turut serta menciptakan langkah-langkah kecil menuju masyarakat bangsa yang membaca, yang menulis, yang berimajinasi, yang berkarya, yang ber-iqra’. Harapan lebih lanjutnya, dengan begitu terbukalah cakrawala kekayaan imajinasi dan pengetahuan, di mana perpaduan keduanya mengasah kecerdasan (emosional, intelektual, spiritual) warga-warganya. Aku jadi terngiang kata-kata petuah Mbah Jenius Albert Einstein yang mengatakan, “logika akan mengantarkanmu dari A-Z; imajinasi akan mengantarkanmu ke mana saja.” Ya, aku memimpikan sebuah masyarakat bangsa yang memiliki kekayaan imajinasi dan kemampuan berkreasi. Apa kau tahu, sebuah artikel yang kubaca di koran bertahun-tahun lalu terus terkenang-kenang hingga sekarang? Tentang mengapa anak-anak Indonesia selalu menggambar itu-itu saja: 2 gunung yang mengapit matahari terbit, dengan jalan dan sawah didepannya? Ada hubungan antara gunung, buku dan ruang imajinasi

Harapan ketiga, secara personal saja. Aku berharap Kampung Fiksi senantiasa mengadakan acara yang inovatif, kreatif, & seru (plus berhadiah menarik dong!). Apa yang sudah dijalankan selama ini bisa diteruskan dan ditingkatkan kualitasnya. Teruslah membangun komunitas yang pembelajar, menularkan dan memicu kreativitas kepada sekitar, serta membudayakan membaca dan menulis dalam keseharian. Aku ingin diberi kesempatan mencicipi keseruan & tantangan-tantangan Kampung Fiksi berikutnya. Mau kan, berkenalan denganku (eh, karya-karyaku, Insya Allah) lebih baik? Semoga lewat karya-karyaku nantinya Kampung Fiksi lebih mengenalku... Hehe... Aku kangen berkarya bareng-bareng komunitas. 

-Warga barumu, 
@EuisSriNur.


"Ikut memeriahkan ultah Kampung Fiksi yang ke-3 bersama Smartfren, Mizan, Bentang Pustaka, Stiletto Book dan Loveable."

Komentar

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu kala mampir di sini

Popular Posts

Novel Milea: Suara dari Dilan

Mozaik Bandung: Liburan yang Kacau & Jalan Panjang ke Pondok Hijau

Kecil-kecil Cabe Rawit! 7 Pilihan Lampu Bohlam Rumah Ini Gak Bikin Boros Listrik, Loh!