Surat Kangen Buat kampung Fiksi

Kampung Fiksi yang baik, Apa kau mengenalku? Aku yakin tidak. Atau belum, mungkin, meski aku sudah mengunjungimu, berkeliling menjelajahimu, bahkan sudah memberanikan diri menjadi pemandu yang mengenalkanmu kepada orang-orang sekitarku. Aku baru berkunjung dan menjadi wargamu belum lama. Pertemuan kita pun karena ketenaranmu yang baru-baru ini melejit gara-gara hajatan ulang tahun hebohmu itu. Ramai orang membincangkanmu, membuatku penasaran, datang melihat, dan bergabung. Dengan sendirinya aku pun terlibat euforia pesta perayaan ulang tahunmu yang bertabur hadiah buku dan gadget itu. Sebenarnya aku terpesona oleh potensimu sendiri dan aktivitas warga-wargamu yang bersemangat, kompetitif, serta penuh cinta kepada yang menyatukan mereka dan membangunmu: fiksi. Aku jadi agak merasa menyesal. Aku terlambat mengenalmu, sehingga belum bisa mengalami dan merasakan seperti apa menjadi warga Kampung Fiksi yang sebenarnya. Maka dengan sendirinya aku belum bisa berpartisipasi