Pendidikan Manusia
“Allah menganugerahkan al-hikmah (kefahaman yang dalam tentang
Al-Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa
yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak.
Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari
firman Allah).” (QS Al-Baqarah: 269)
Saya sedang membaca buku Al-Ghazali: Pembela Sejati Kemurnian Islam
yang belum juga rampung sejak dimulai akhir tahun lalu. Ketika membaca bab
tentang pendidikan (Islam), topik ini seru juga ternyata. Banyak yang menarik
untuk dibahas. Salah satunya, saya tertarik dengan istilah yang digunakan dalam
bahasa Arab tentang pendidikan, sebagaimana dikutip dalam buku ini dari Samsul
Nizar dalam Filsafat Pendidikan Islam.
Ada 3 istilah tentang pendidikan, yakni at-ta’lim,
at-tarbiyah & at-ta’dib. Ada
yang menarik dengan istilah-istilah ini...
Bicara pendidikan tidaklah melulu
soal kegiatan belajar-mengajar antar guru-murid, melainkan lebih luas dari itu.
Menurut Al-Ghazali, pendidikan itu proses memanusiakan manusia, berlangsung
sejak awal kejadiannya hingga akhir hayatnya, melalui ilmu pengetahuan yang
disampaikan bertahap dalam bentuk pengajaran. Proses pengajaran ini menjadi
tanggung jawab orang tua & masyarakat, yang tujuan finalnya untuk
mendekatkan diri kepada Allah sehingga menjadi manusia sempurna (hlm. 80). Pendidikan
& ilmu pengetahuan yang sangat dijunjung tinggi dalam ajaran Islam tentu
saja diilhami dari Al-Qur’an dan hadits sendiri, sebagai petunjuk yang serasi bagi
manusia yang memang dibekali akal & ilmu. Pendidikan & ilmu pengetahuan
menjadi syarat yang mesti agar manusia dapat mengemban tugasnya sebagai khalifah di bumi.
Menilik proses pendidikan manusia
yang tak lepas selama hayat dikandung badan, mengisyaratkan bahwa pendidikan dalam
arti luas dapat diserap dari banyak hal. Al-Qur’an seringkali mengingatkan,
pelajaran itu terkandung dalam beragam bentuk, mulai dari fenomena alam,
peristiwa, kisah sejarah, kabar gembira, peringatan, juga dalam cobaan hidup.
Tinggal pertanyaannya apakah manusianya memperhatikan atau tidak, mau belajar
darinya ataukah tidak.
Mengenai istilah tentang
pendidikan, at-ta’lim artinya
pengajaran, lebih sempit dari arti at-tarbiyah
& at-ta’dib. Istilah at-ta’lim
(& derivasinya) banyak dijumpai dalam Al-Qur’an, misalnya di QS Al-Baqarah:
31 tentang diajarkan-Nya nama-nama benda kepada Adam & QS A-‘Alaq: 4-5
tentang diajarkan-Nya manusia akan pengetahuan dengan perantaraan pena. Maksud
pengajaran disini yaitu proses transmisi ilmu pengetahuan sehingga memungkinkan
menerima hikmah (hlm. 69).
Istilah at-tarbiyah untuk pendidikan agak unik. Berasal dari kata rabb, berarti pendidik. Kata rabb dalam surat Al-Fatihah (Alhamdulillahi rabbil’alamin) melukiskan
Tuhan dengan segala sifat-Nya yang dapat menyentuh makhluk-Nya seperti pemberi
rezeki, pengampunan, kasih sayang, juga amarah, ancaman, siksa, dsb. Maka apapun bentuknya perlakuan Tuhan terhadap makhluk-Nya sama sekali tidak terlepas dari pendidikan-Nya, meski jika menurut
kaca mata manusia terlihat sebagai sesuatu yang negatif. Istilah at-tarbiyah
ini penggunannya terlalu luas, tak hanya untuk manusia, melainkan untuk seluruh
makhluk (hlm. 70). Sengaja di-bold biar gak lupa, senegatif apapun penampakan situasi
yang dihadirkan-Nya, tak lain buat mendidik kita. Dia lebih mengetahui apa
dibalik rencana-Nya.
Adapun istilah at-ta’dib mengenai pendidikan hanya
ditemukan dalam hadits Nabi SAW yang diriwayatkan Al-Askari: addabani Rabby fa ahsana ta’diby
(Tuhanku mendidikku, maka Ia sempurnakan pendidikanku). Menurut Hasan
Langgulung dalam Asas-Asas Pendidikan
Islam yang mengutip dari Al-Attas, kata at-ta’dib
memiliki fungsi & arti yang lebih tepat digunakan bagi pendidikan, karena
lebih khusus ditekankan pada pembinaan manusia (hlm. 70). Ini juga menarik.
Pernyataan ini jadi menyimpulkan sebuah model sempurna pendidikan manusia (yang
tujuannya itu buat mendekatkan diri kepada-Nya). Yah, siapa lagi cerminan yang
paling jernih buat menggambarkan pendidikan manusia yang sempurna? Rasulullah
SAW, tentu saja.
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan jejakmu kala mampir di sini