Open Your Eyes
“Mereka bersumpah
dengan nama Allah dengan segala kesungguhan, bahwa sungguh jika datang kepada
mereka sesuatu mu jizat, pastilah mereka beriman kepada-Nya. Katakanlah:
"Sesungguhnya mu'jizat-mu'jizat itu hanya berada di sisi Allah". Dan
apakah yang memberitahukan kepadamu bahwa apabila mu'jizat datang mereka tidak
akan beriman [497].” (QS Al-An’am: 109)
[497] Maksudnya: orang-orang musyrikin bersumpah bahwa kalau datang mu'jizat, mereka akan beriman, karena itu orang-orang muslimin berharap kepada Nabi agar Allah menurunkan mu'jizat yang dimaksud. Allah menolak pengharapan kaum mu'minin dengan ayat ini.
Pada tulisan terdahulu saya
pernah bercerita tentang kisah “cinta pada pendengaran pertama” saya dengan
lagu Maher Zain. Perkenalan pertama saya dengan lagu Maher ialah lewat radio MQ
FM bertahun lalu. Lagu pertamanya yang saya kenal adalah Open Your Eyes. Keren
banget menurut saya. Idenya simple saja, terinspirasi dari ayat-ayat Al-Qur’an
yang sering banget mengingatkan berulang-ulang tentang tanda-tanda
kekuasaan-Nya.
Saya jadi teringat, akhir-akhir
ini topik tulisan saya seringkali tak jauh-jauh seputar ujian & cara-Nya yang elegan buat mendidik kita, berikut perangkat fasilitas yang disediakan-Nya yang patut kita syukuri. Barangkali karena saya lagi ngaca, betapa belum
becusnya saya menyerap berbagai bentuk didikan-Nya itu. Bahkan di kepala ini
sudah bercokol ide tulisan berikutnya yang masih pula tentang pendidikan-Nya :).
Hari ini, ayat Al-Qur’an yang
saya baca lagi-lagi berjodoh dengan apa yang tengah saya cerna di kepala.
Sebagaimana dikutipkan di awal, ayat itu bercerita tentang orang-orang musyrik
yang masih meminta suatu mu’jizat agar meyakinkan mereka untuk beriman. Sekali
lagi, seandainya menghendaki, Allah bisa dengan mudah mendatangkan mu’jizat
apapun dengan kuasa Kun Fayakun-nya. Bahkan kalau Dia menghendaki, bisa saja
semua manusia di bumi ini dibuat-Nya beriman atau dijadikan satu umat saja.
Tapi kan tidak begitu. Dia lebih menghendaki kita menggunakan
fasilitas-fasilitas yang disediakan-Nya: ya akal pikiran, hati, &
tanda-tanda kekuasaan-Nya di alam semesta. Dia lebih suka kita berpikir,
belajar, berproses untuk mencapai tujuan penciptaan-Nya.
Amazing, request orang-orang tak
beriman itu lebih suka dibiarkan saja oleh-Nya. Ibaratnya seperti mengabaikan
sesuatu atau orang yang gak penting. Di ayat-ayat berikutnya ditegaskan lagi,
ini bukan soal didatangkan mu’jizat atau nggaknya, bahkan andai rasul yang
diutus itu seorang malaikat & bukannya manusia, itu juga tak akan menjamin
membuat mereka beriman. Sumpah mereka hanyalah omong doang, tipikal yang
bisanya protes saja. Ini bukan soal bukti, melainkan persepsi manusianya
sendiri. Kalau bicara bukti, tidakkah bumi, langit, alam semesta juga sudah
berupa bukti yang nyata? Juga Al-Qur’an. Digunakan buat apakah selama ini akal
pikiranmu? Hey, kamu ini kemana saja...? :D
Ini selaras banget dengan video
klip lagu Open Your Eyes-nya Maher. Bahkan di video itu ada terselip cerita Ruben
Abu Bakr berhijrah kepada Islam yang menarik sekali & diceritakan dengan
nada yg fun. Ketika sudah yakin dengan bukti-bukti kebenaran, ia masih
mengharapkan sebuah keajaiban kecil, something
magical, untuk mendorongnya bersyahadat. Katanya biar feel spiritualnya dapet gitu lho. “Come on God, this is your chance”, katanya. Tapi ditunggu-tunggu
juga jawabannya tetep sama: Nothing. Tak
ada kejadian spesial. Ujung-ujungnya, ia buka lagi Al-Qur’an dan ketemu ayat
yang menohok tentang tanda-tanda kekuasaan-Nya yang bertebaran.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal” (QS Ali Imran:
190)
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan jejakmu kala mampir di sini