Just Kidding? That's Not Funny!




“Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama [485] mereka sebagai main-main dan senda gurau [486], dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Qur’an itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at[487] selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.” (QS Al-An’am: 70)


# Warung tenda, suatu malam
Saya dan teman sedang makan. Seorang waria lucu datang mengamen ke tempat kami. Akang-akang di bangku depan dihiburnya terlebih dahulu dengan sebuah lagu cinta. Suara merdu & gerak-geriknya sulit untuk tak bikin para pendengarnya ketawa-tawa. Selesai dengan bangku depan, ia mendatangi kami yang jilbaban. Sontak saja ia mengganti lagunya dengan tiba-tiba. “Ya thoybaah... yaa thoybaah...” Sholawatan sembari menambahkan komentar pendek, “kan biar menyesuaikan”, yang disambut gelak tawa akang-akang, juga membuat saya yang sedang minum keselek terbatuk-batuk :P.

# Trotoar Jl. Ganesha, suatu hari
Saya masih mahasiswa waktu itu. Seorang bapak menghentikan saya yang sedang berjalan, sekonyong-konyong curhat minta bantuan. Dia musafir dari luar kota, katanya, kehabisan ongkos pulang & bla-bla-bla detail-detail mengibakan. Intinya dia perlu uang 5 ribu. Saat itu sebagai mahasiswa & anak kost, saya biasa punya uang pas-pasan. Merogoh saku, hanya ada uang lembaran 10 ribu. Ya sudahlah. Beberapa hari kemudian, di selasar Masjid Salman saya melihat bapak itu lagi. Beberapa hari kemudiannya lagi, ih kok sering liat bapak itu di sekitar masjid? Hemmmm.... Katanya musafir?? Setelahnya banyak bermunculan kasus-kasus bermiripan di beberapa tempat. Mendadak banyak orang di jalan butuh bantuan pakai berbagai alasan yang tak sesimpel pengemis. Bertahun-tahun setelah itu, hingga sekarang banyak lagi orang minta bantuan macam-macam di jalan. Hanya saja, sudah semakin banyak yang merasa nuraninya sudah terlanjur terbingungkan.

# Kalau ini, beberapa kali kejadian
Ini mungkin teman berjilbab lain juga sering mengalami. Melewati sekelompok lelaki asing di jalan, mereka lantas dengan bersemangat menyapa, “Assalamualaikum...” Kadang ada yang menambahkan dengan, “Alfaatihah...”. Bagus!

# Kasus aneh termutakhir
Ini saya baru tahu ada yang begini. Di twitter ramai orang mengkritik soal bisnis “doa titipan”. Awalnya ga ngeh apaan gerangan? Ternyata program nitip doa di Baitullah, tapi ada tarif-tarifnya. Katanya sih sedekah, tapi ada nominal minimumnya. Ini sih, wajar banget banyak yang kritik :P. Tapi Alhamdulillah kasusnya sudah ditutup. Setidaknya, penggagasnya sudah ngaku salah & minta maaf. Semoga ga ada macam begini lagi.

# Kasus klasik
Penguasa disumpah sewaktu dilantik, eh berbalik menzalimi rakyat, menyalahgunakan wewenang seenak udel sendiri.
Dan banyak lagi kasus yang kerap membingungkan buat dicerna akal sehat. Tak tahulah isi hati yang berbuat. Namun, bukankah berhati-hati itu mesti sebelum bermain-main atau bergurau  dengan sesuatu yang hakikatnya suci? 

[485] Yakni agama Islam yang disuruh mereka mematuhinya dengan sungguh-sungguh.
[486] Arti menjadikan agama sebagai main-main dan senda gurau ialah memperolokkan agama itu mengerjakan perintah-perintah dan menjauhi laranganNya dengan dasar main-main dan tidak sungguh-sungguh.


Komentar

  1. iya memang begitulah. :3
    miris yak, semoga jadi pengingat diri kita sendiri. :)

    BalasHapus
  2. Amiin... Iya, ini warning buat diri sendiri juga :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu kala mampir di sini

Popular Posts

Mozaik Bandung: Liburan yang Kacau & Jalan Panjang ke Pondok Hijau

Puisi Sapardi, Acep Zamzam, & Bulu Kuduk [Wishful Wednesday #2]

Manfaat Bekerja Sama dengan Digital Marketing Agency Indonesia untuk Bisnis