A Golden Web

A Golden WebA Golden Web by Barbara Quick

My rating: 3 of 5 stars


Cukup menarik. Berkisah tentang seorang ahli anatomi perempuan pertama bernama Alessandra Giliani, bersetting di Italia pada abad 14-an. Bisa dibayangkan bahwa pada masa itu kaum perempuan masih sangat dibatasi oleh norma-norma umum dan dianggap rendah, yang kapasitasnya hanya sampai pada pekerjaan rumah tangga atau menjadi biarawati. Kaum perempuan pada masa itu juga rentan dicurigai sebagai penyihir yang nasibnya berakhir di tiang pembakaran. Hidup di lingkungan demikian, Alessandra tumbuh di tempat kelahirannya, Persiceto, sebagai remaja yang di luar mainstream saat itu. Berotak cerdas, minatnya terhadap pengetahuan begitu besar. Dalam novel ini, meski berbagai tekanan dan resiko dihadapi Alessandra untuk menggapai ambisinya, yakni belajar kedokteran di Universitas Bologna yang tentu saja hanya untuk laki-laki, namun Alessandra tetap mengambil resiko itu. Dengan menyamar sebagai laki-laki, dia menjadi seorang mahasiswa kedokteran di bawah bimbingan ahli kedokteran terkenal Mondino de'Liuzzi.

Dalam novel ini juga dikisahkan tentang lika-liku roman antara Alessandra dengan tunangannya, Otto Agenius yang juga murid kedokteran Mondino de'Liuzzi. Dalam melakukan investigasi & eksperimen mengenai sistem sirkulasi darah dalam tubuh, Alessandra banyak dibantu Otto yang sangat mencintainya. Sebagai murid Mondino de'Liuzzi, Alessandra dalam penyamarannya sebagai Sandro terkenal sebagai asisten ahli bedah anatomi yang brilian. Alessandra Giliani meninggal pada usia 19 tahun pada 26 Maret 1326 M.

Ia hidup pada masa pengetahuan para ahli mengenai dasar-dasar ilmu kedokteran masih harus dibuktikan kebenarannya. Pada masa itu, ilmu pengetahuan Eropa kalah jauh dibanding pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Timur. Sayangnya, tampaknya Alessandra belum memiliki akses luas terhadap bacaan dari Timur. Ketika Alessandra menemukan & membeli buku menarik Ibn An-Nafis yang memiliki gambar sirkulasi darah, buku itu dalam bahasa Arab dan tak ada orang yang bisa menerjemahkannya untuknya. Dalam penelitiannya mengenai jalur sirkulasi darah, dia menemukan hal baru yang berkebalikan dari ajaran para gurunya maupun materi-materi yang pernah dibacanya. 

Sayangnya, bukti-bukti karya Alessandra Giliani tidak ada yang tersisa, hilang atau mungkin dihancurkan. Bahkan ada kontroversi mengenai keberadaannya. Di bagian Catatan Penulis, Barbara Quick, mengisahkan petualangannya menjelajah Italia & berburu sumber-sumber catatan mengenai tokoh-tokoh novel ini berikut setting yang menyertainya. Menarik menyimak bagaimana proses percetakan buku berikut seni ilustrasi buku pada masa itu, misalnya. Dalam novel ini dikisahkan bahwa ayah Alessandra sorang pemilik percetakan buku, yang memungkinkan Alessandra mendapat akses terhadap beragam bacaan yang luas. Atau mengenai kehidupan para mahasiswa di Universitas Bologna, di mana para mahasiswa yang memegang kendali untuk mempekerjakan atau memecat profesornya :D.



View all my reviews

Komentar

Popular Posts

Mozaik Bandung: Liburan yang Kacau & Jalan Panjang ke Pondok Hijau

Mencapai Impian dalam Mengelola Keuangan Secara Efektif dan Efisien

Review Vimela 3in1 Moisturizer Cream, Pelembab Multi-benefit untuk Kulit sehat & Glowing