Black Beauty

Black BeautyBlack Beauty by Anna Sewell

My rating: 5 of 5 stars


Wow... Suka banget sama buku klasik yang satu ini... Berkisah tentang petualangan seekor kuda dari satu tuan ke tuan yang lain, dari satu rumah ke rumah yang lain. Narasi dituturkan dari sudut pandang seekor kuda, yang bercerita tentang kehidupan kuda-kuda, yang ternyata seperti halnya manusia, perlakuan dan pelatihan di masa mudanya sangat berpengaruh bagi perkembangan watak dan kesehatan kuda tersebut di masa mendatang. Tak hanya tentang kuda, si kuda yang satu ini bercerita tentang macam-macam karakter manusia yang sangat mudah diterka berdasarkan caranya memperlakukan kuda. Betapa tidak, kuda ini mengalami petualangan hidup yang penuh suka-duka, mulai dari mengabdi dari satu tuan yang baik dan perhatian terhadap kuda, lalu nasib membawanya berpindah-pindah majikan yang beda-beda karakternya, termasuk yang cuek dan kejam kepada kuda pula. Nasib yang keras sempat menjadikannya kuda pekerja dan kuda taksi. Di sinilah kuda ini mengenal lebih banyak lagi macam-macam orang, termasuk yang begitu keji memeras tenaga kuda demi uang, atau terjebak pada perilaku itu demi kejar setoran.

Kisah yang dituturkan mengallir sederhana lewat sudut pandang pengamatan sang kuda ini mengandung banyak sekali pelajaran bagi pembaca. Yah, kuda ini memang 'hanya' bercerita tentang apa yang dilihat dan dirasakannya, namun dari sana kita jadi belajar banyak tentang kemanusiaan, moral, hati nurani, hingga religiusitas orang-orang dan keadilan, bahkan tentang amar ma'ruf nahi munkar (loh? iya, karena orang-orang baik yang diceritakan disini tidak tinggal diam saat melihat ada orang yang bertindak buruk terhadap kuda). Selain itu, kebiasaan minum alkohol dan merokok juga mendapat kritikan dalam buku ini, betapa tak bergunanya kedua kebiasaan tersebut dan hanya merugikan pada akhirnya.

Suka duka yang dialami sang kuda dan teman-temannya benar-benar menyentuh. Bikin kita merenung: apa yang membuat manusia begitu arogan, memperlakukan binatang sesama makhluk dengan buruk, padahal kelakukan seperti itu hanya menunjukkan jiwanya yang tak berperikemanusiaan. Di sisi lain, ada sebagian manusia yang menjunjung tinggi kemanusiaannya lewat keteguhannya memegang prinsip yang benar, dan watak mulia seperti itu juga tercermin dalam sikap kesehariannya, termasuk dalam memperlakukan dan menghargai sesama makhluk ciptaan Tuhan.
:)



View all my reviews

Komentar

Popular Posts

Mozaik Bandung: Liburan yang Kacau & Jalan Panjang ke Pondok Hijau

Mencapai Impian dalam Mengelola Keuangan Secara Efektif dan Efisien

Puisi Sapardi, Acep Zamzam, & Bulu Kuduk [Wishful Wednesday #2]