kangen lagi
Membacamu lagi.
Celotehku, yang tergores dari waktu ke waktu. Tahun ke tahun. Yang cukup sedikit itu...
Kangen lagi.
Pada tarian jari jemari yang tinggal jejak. Kata-kata yang menghampar. Hamparan Kata, diary digitalku yang diam tapi bercerita. Yang bersahaja (masih bersahajakah?). Makna-makna yang kutitip pada bait-bait. Celoteh-celoteh konyol yang seperti membanyol sendiri. Bahkan pula deret-deret kalimat yang hanya berkata-kata tanpa pretensi, tanpa esensi. Apapun itu, hamparan kata ini , membacanya, membangkitkan nostalgia. Kekangenan pada kenangan diri sendiri. Pada tulisan sendiri. Seberapa pun berantakannya, dan tak bermaknanya...
Menulisimu lagi.
Akankah sama rasanya? Bukankah diri ini terasa sudah tak sama lagi...
Celotehku, yang tergores dari waktu ke waktu. Tahun ke tahun. Yang cukup sedikit itu...
Kangen lagi.
Pada tarian jari jemari yang tinggal jejak. Kata-kata yang menghampar. Hamparan Kata, diary digitalku yang diam tapi bercerita. Yang bersahaja (masih bersahajakah?). Makna-makna yang kutitip pada bait-bait. Celoteh-celoteh konyol yang seperti membanyol sendiri. Bahkan pula deret-deret kalimat yang hanya berkata-kata tanpa pretensi, tanpa esensi. Apapun itu, hamparan kata ini , membacanya, membangkitkan nostalgia. Kekangenan pada kenangan diri sendiri. Pada tulisan sendiri. Seberapa pun berantakannya, dan tak bermaknanya...
Menulisimu lagi.
Akankah sama rasanya? Bukankah diri ini terasa sudah tak sama lagi...
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan jejakmu kala mampir di sini