Filosofi Kopi

Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu DekadeFilosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade by Dee

My rating: 3 of 5 stars


Pada suatu ketika, entah tahun berapa sudah lupa, aku pernah mengintip isi buku ini, membaca satu cerpennya, yakni Filosofi Kopi yang juga jadi judul buku ini hingga tuntas, di toko buku Gramedia Jl. merdeka sambil berdiri. Kala itu, banyak orang memperbincangkan karya Dee ini sehingga bikin aku penasaran, dan setelah baca cerpen itu aku cukup terkesan. Tetapi aku tak pernah berkesempatan mengintip cerpen-cerpen lainnya maupun prosa-prosa selebihnya yang ada di buku ini. Saat itu aku merasa, buku ini kelewat mahal untuk ukuran "sebuah buku tipis". Aku menunggu dan menunggu hingga saatnya harganya "lebih bisa diajak kompromi", eh tahunya sampai sekarangpun, 6 tahun berlalu sejak peluncuran perdananya pada 2006, harga buku ini tetap tak bergeming. Malah kali ini diterbitkan oleh Bentang dengan wajah sampul baru dan iming-iming bonus preview sekuel seri Supernova episode Partikel yang katanya sebentar lagi akan diterbitkan. Bah, akhirnya aku menyerah. Kubeli juga nih buku :p.


Di antara cerpen-cerpen yang ada di buku ini, cuma cerpen Filosofi Kopi yang paling membuatku terkesan. Cerpen-cerpen lain, dari segi isi tak begitu mengesankan buatku, hanya cara Dee merangkai diksi-diksi di dalamnya tetap saja mengesankanku. Ya, aku suka sama tulisan-tulisan Dee, suka sama cara dia membuat metafora-metafora yang tak biasa. Suka sama gaya tulisannya yang seringkali mengadopsi metafora dari fenomena sains dan dunia eksakta, meramunya ke dalam kata-kata sedemikian rupa tanpa terjebak pada kekeringan makna dan estetika. Juga tak terjebak menjadikan tulisannya "berat", melainkan mengalir ringan dan santai saja. Yah, aku suka gayanya. Cara Dee menyajikan sebuah ide jarang yang biasa-biasa alias pasaran, meski mungkin dari segi tema biasa saja. Beberapa prosa yang tertuang di buku ini juga bercita rasa kira-kira tak jauh beda. Prosanya singkat-singkat, mengangkat tema-tema sederhana yang tak terlalu luar biasa, hanya cara dia menyajikannya itu yang membikin aku suka sama tulisan-tulisannya.


overall, penilaianku untuk buku ini: isi biasa saja, tapi tulisannya aku suka. 3 bintang. Just like it :).

View all my reviews

Komentar

Popular Posts

Mozaik Bandung: Liburan yang Kacau & Jalan Panjang ke Pondok Hijau

Puisi Sapardi, Acep Zamzam, & Bulu Kuduk [Wishful Wednesday #2]

Manfaat Bekerja Sama dengan Digital Marketing Agency Indonesia untuk Bisnis