Apa-apa

Di matamu, aku mungkin bukan apa-apa. Tetapi apa yang kau lihat, aku tak begitu peduli. Di dalam sini, aku punya mata sendiri yang sanggup melihat hal-hal dari sudut pandang yang berbeda. Dengan caraku sendiri, dalam dunia kecilku sendiri. Aku mungkin memang belum apa-apa, karena kuakui dunia kecilku juga belum apa-apa dibanding keluasan dunia yang membentangkan tanah, langit, dan samudera. Aku tak keberatan mengakui sebagai sebuah titik kecil, bukan apa-apa, yang hadir diantara noktah-noktah lain di sekitarmu. Tetapi aku hadir, ada. Dan bagiku setiap eksistensi selalu punya potensinya sendiri. Bahkan eksistensi yang jauh lebih kecil dari sebuah titik, tak kasat mata tetapi ada, senantiasa menghadirkan potensi yang ia bawa. Sebutlah virus. sebutlah sel. sebutlah atom, elektron, dan seterusnya. Apalah aku dimatamu, itu aku tahu. Dan tak berusaha kutampik "kebukanapa-apaan"ku ini. Aku memang begitu. Namun telah tertanam dalam diriku bahwa aku takkan berhenti sampai segitu. Jika