Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2010

CHAOTIC

Gambar
Di pelataran sepi, waktu seperti seutas benang panjang yang tak henti kupintal darinya kelak kujahit nama-nama Ada namamu, tentu saja, yang kuharap terjahit paling rapi diantaranya Di pelataran sepi, pagi terajut sendiri siang dan malam terjalin sendiri Di celah-celah anyaman hari coba kuintip namamu yang belum juga usai Tak kunjung usai, sampai aku tak sabar dan kutinggalkan mesin jahitku Saat aku kembali, di pelataran sepi waktu seperti benang panjang kusut yang sulit kuurai lagi Kulihat jahitan namamu terbengkalai Dan harus kumulai lagi semuanya dari awal Di pelataran sepi, aku pucat dan masai memandangi waktu yang seperti benang acak-acakan aku tak bisa mengguntingnya Bagaimana harus kujahit namamu kembali? Kubiarkan waktu mengacak-acak diriku *Bandung, 22 Maret 2010

My Father's Notebook

Gambar
My Father's Notebook: A Novel of Iran by Kader Abdolah My rating: 4 of 5 stars Ingatlah ketika pemuda-pemuda Kahfi itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, “Ya, Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu.” …. Petikan beberapa ayat Surat Al-Kahfi membuka (juga menjadi penutup) “My Father’s Notebook”, sebuah novel Iran karya Kader Abdollah yang bercerita tentang seorang ayah bisu-tuli dan anak lelakinya. Sebuah kisah yang dituturkan dengan indah, bersetting tempat dan budaya Persia yang menawan, dan bergulir dengan jalinan latar dinamika sejarah modern Iran abad ke-20. Dikisahkan dengan gaya bertutur yang tenang, perlahan tapi pasti kisah kehidupan Aga Akbar yang bisu-tuli sejak lahir bergulir. Semasa hidupnya Aga Akbar menulis apa saja yang tak dapat diungkapkannya dalam sebuah buku catatan. Ia menulisnya dalam huruf paku kuno. Dikemudian hari, buku catatan ini sampai ke tangan Ismail, putera Aga Akbar, dalam bentuk paket misterius yang diterimanya saat di pen