Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2009

Gumaman Dalam Hujan

Gambar
Sepenggal ayat Tuhan Berbisik lagi di luruhan butiran hujan Dalam kedinginan, berbait ayat dalam tubuhku Berteriak lantang Di gelegak aliran darahku, Gemuruh rindu. Di ruang-Mu aku tergugu Mengais kepingan rindu yang bisu. Hujan menjelma butiran doa-doa Mengamini rindu yang mulai berbisik-bisik dalam sunyi: Aku takkan henti mengeja misteri. *Bandung, Akhir November 2009 -Di suatu sore kala hujan-

Membaca Makna dari Kisah “All Those Things We Never Said”

Gambar
All Those Things We Never Said by Marc Lévy My rating: 3 of 5 stars Bayangkan bagaimana rasanya jika kita dikejutkan dengan sebuah paket besar berisi seseorang yang kita tahu betul dia baru saja meninggal. “Orang” itu bukan hantu, melainkan semacam robot manusia yang sengaja diciptakan untuk memberi “kesempatan waktu kebersamaan” sedikit lebih lama dengan orang terdekat yang ditinggalkannya. Hm, tak terbayang, bukan? Tapi, ide nyeleneh itu tampaknya hinggap juga di imajinasi penulis “All Those Things We Never Said”, Marc Levy. Bagi seorang penulis fiksi, hal-hal semacam itu selalu menjadi mungkin. Dan melalui itu, penulis leluasa menyampaikan “hal-hal yang ingin disampaikan” kepada pembaca. Dalam All Those Things We Never Said, situasi Julia Walsh bahkan lebih kompleks daripada sekedar dikejutkan oleh paket berisi manusia android yang berupa sosok ayahnya, Anthony Walsh. Julia bahkan ragu apakah dia menginginkan ”sedikit waktu tambahan” bersama ayahnya. Semua yang bisa dipikirkan Ju

Negeri Van Oranje

Gambar
Negeri van Oranje by Wahyuningrat My rating: 3 of 5 stars Satu lagi karya populer terbitan Bentang Pustaka yang tampaknya cukup sukses di pasaran dan mengalami cetak ulang dalam tempo singkat. Kuperhatikan, kerja marketingnya memang bagus, dan seperti halnya karya-karya terdahulu yang booming (sebutlah contoh yang familiar: Laskar pelangi), kerja marketing yang “keren” dan kreatif telah membuktikan peran besarnya dalam mengantarkan sebuah buku menuju “best seller”. Dari segi konten, novel ber-cover oranye ini menyuguhkan sebuah kisah persahabatan yang disajikan dengan ringan, renyah, dan kocak. Yang menjadikannya agak unik ialah pengemasan isinya yang berupa perpaduan antara cerita novel dengan traveling tips. Lebih jelasnya, kisah yang diramu di Negeri Van Oranje adalah kisah persahabatan 5 orang mahasiswa Indonesia yang tengah studi di Belanda. Karenanya, novel ini juga begitu banyak bercerita tentang Negeri Kincir Angin tersebut. Mulai dari tempat-tempat, bangunan, festival tahuna

Don’t Wanna Say Goodbye to Those Things

Gambar
Tibalah saat (untuk kesekian kalinya) pindahan kost. Buku dan kertas-kertas adalah agenda pertama packing yang kulakukan terlebih dahulu. Pertama, buku-buku dan kertas-kertas kuliah yang begitu menumpuk. Selalu saja dilema, harus kuapakan? Dibuang ogah, disimpan pun berabe, berat dibawa pindah-pindah dan aku belum punya gudang. Tapi seperti biasa, berat rasanya membuang ”ilmu” begitu saja. Jadi, kukemas semuanya tak hanya buku-buku tebal dan supertebal, tapi juga semua kertas bahan-bahan belajarku selama kuliah yang bejibun itu. Ternyata, meski tersadar dengan konsekuensi repotnya mengangkuti semua itu, aku masih saja tak tega mengucap selamat tinggal terhadap mereka. Aku hanya tega membuang bereksemplar-eksemplar skripsi mentahku sembari mengingat betapa mahalnya biaya menghasilkan ”sampah-sampah” itu. Kedua, tiba giliran packing buku lain-lain diluar buku kuliah. Untuk yang ini tidak ada dilema sama sekali, seperti sudah terpatri di benakku, semua buku yang kubeli adalah harta yang s