Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2009

The Secret of Your Spiritual DNA

Gambar
The Secret of Your Spiritual DNA by Musa Kazhim My review rating: 4 of 5 stars View all my reviews. Membaca The Secret of Your Spiritual DNA mengingatkan saya pada konten ceramah tarawih seorang ustadz di suatu bulan Ramadhan di tahun 2005. Beliau menyampaikan bahwa setiap manusia dilahirkan dengan performance yang berbeda-beda, akan tetapi terdapat satu kesamaan, yaitu performance spiritual atau ruhiahnya, yakni fitrahnya. Hanya selanjutnya kualitas spiritual ini akan berbeda-beda. Persoalan inilah yang dibahas secara deskriptif dalam bukunya Musa Kazhim ini. Buku yang dikemas dengan cukup menarik ini bertutur tentang persoalan yang paling mendasar dalam diri manusia. Tak lain dan tak bukan adalah fitrah. Seperti halnya molekul DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) merupakan materi genetik yang membawa seluruh informasi yang diperlukan bagi sel makhluk hidup untuk melangsungkan seluruh aktivitasnya, fitrah merupakan DNA spiritual pembawa watak dasar yang mengarahkan seluruh aktivitas

Virus Gila dari Sebuah Benda Mewah yang Wah

Gambar
“Kebutuhan manusia terhadap ilmu pengetahuan itu lebih besar daripada makan dan minum. Orang membutuhkan makan dan minum sehari hanya sekali sampai 3x, sementara kebutuhan terhadap ilmu sebanyak bilangan tarikan nafasnya.” -- Imam Ahmad -- Aku begitu terpesona dengan kalimat Imam Ahmad yang kutemukan di hal. 82 buku “Bikin Kamu Tergila-gila Membaca” ini. Waduh, ngapa juga ya aku baca buku provokatif semacam itu? Bukannya tanpa mengkonsumsi asupan buku seperti itu pun aku memang sudah cukup gila? Ya… aku pun tidak bermaksud untuk meningkatkan kadar kegilaanku dengan baca buku ini kok. Tapi harus kuakui, aku melirik buku ini dengan suatu misi terselubung: Menularkan virus gila ini kepada orang lain. Jahat banget… bahasanya doang. Yang jelas ini virus kan bukan virus mematikan, justru menghidupkan. Ini erat kaitannya dengan suatu mimpi yang sampai kini sudah mulai dicicil sedikit-sedikit cikal bakal realisasinya. Dan ini erat pula kaitannya dengan perkataan Imam Ahmad tadi. Deng

Senandung Kenangan

Gambar
Seperti senandungmu, Ibu Hilang dipagut waktu Nyanyian kita yang biasa kau tembangkan semasa ayunan buaian masih belum henti mengirimi rasa aman Saat dunia masih selebar senyuman Kini dunia sudah sedemikian luas Bahkan untuk mencari sekeping senyum yang tersembunyi tertimbun pasir waktu. Kau pun sudah tertimbun tumpukan kenangan hingga untuk melihat senyummu haruslah kusibak tumpukan memori yang sudah berjejalan Maka kini kisah kita telah menjadi kuburan Tertimbun remeh-temeh ego dan keangkuhan Senandung kita adalah reruntuhan bahasa Kitab dongeng yang dibakar zaman. Seperti Ibrahim, Kitab nurani tak kan benar-benar hangus, Ibu. 4 Maret 2009

Slumdog Millionaire

Gambar
Saya pernah membaca cerpen yang berkisah tentang orang kere yang ketiban durian runtuh. Dan saya kira ada banyak kisah semacam itu, yang memang selalu menyisakan celah yang menarik untuk dijadikan media bagi penulisnya menyampaikan gagasan tertentu kepada pembaca. Ada yang kemudian mengarahkan kisah semacam itu untuk menjadi gerbang pemaparan fakta sosial, kemanusiaan, atau bahkan menjadi gerbong pengantar diskusi filosofis humaniora, materialisme, relijiusitas, dan lain-lain. Slumdog Millionaire adalah sebuah kisah semacam itu, yakni tentang seorang pemuda kumuh miskin (Jamal Malik) yang lantas menjadi jutawan karena memenangkan hadiah tertinggi kuis Who Wants to be a Millionaire. Yang menarik dari segi pengemasan ceritanya adalah bagaimana setiap pertanyaan yang diajukan dalam kuis itu menjadi gerbang flash back yang melemparkan Jamal pada lika-liku masa kecilnya sebagai anak jalanan yang dipermainkan kehidupan kota yang keras. Bagaimana seorang slumdog buta huruf seperti dia mampu m