The Missing Puzzle

: Bunda

Kau dimana?
Yang slalu hadir dalam sudut imaji
Kala aku terbentur sepi,
atau kuyup dalam tetesan lara. Pada akhirnya,
kau yang aku cari dalam keremangan hati
Tanya yang slalu terlahir kembali
dari cipratan rintik gerimis yang singgah
di jalanku yang basah

Kau titik tempat mulaku.
Hingga kau pergi aku masih
mencari selusur jejakmu sembari harap mencapai
titik yang sama.
Kau refleksku. Tanpa sadar aku terus merangkaimu
bahkan saat mozaikmu hilang oleh waktu.
Aku terus mencarimu. Yang tak ada.

Kubilang aku mencintaimu maka rela kulepas
nafasmu menghilang dari nafasku.
Tapi,
Nyatanya aku masih juga bocah yang mengira kau sembunyi
di suatu tempat. Dan aku terus bertanya.
Terus mencari. Saat aku harusnya menjadi
replikamu

Masihkah kau mau tersenyum untukku?

Karena aku ingin mengutip senyummu untuk kubingkai
sekali lagi.
Bilakah seikat bunga doaku mampu melukis
pelangi di wajahmu.
Agar aku dapat mewarnai langit
di kemarauku. Di penghujanku.

Di seluruh musimku.


Bandung, 3 nov 2008

Komentar

Popular Posts

Mozaik Bandung: Liburan yang Kacau & Jalan Panjang ke Pondok Hijau

Puisi Sapardi, Acep Zamzam, & Bulu Kuduk [Wishful Wednesday #2]

Manfaat Bekerja Sama dengan Digital Marketing Agency Indonesia untuk Bisnis