Sebuah Titian


Akulah titian yang menjembatani tanah-tanahmu
yang tandus, yang hijau
yang kering, yang basah
Aku titian yang melintasi musim-musimmu

di kemaraumu, di penghujanmu

atau di musimmu yang tak menentu


Aku pijakan yang mengantarmu dari ujung ke ujung

Setiap langkahmu, kuraba jejak-jejak untuk kutahu
jawab tanyaku
yang bisu;
Apa yang ada diantaramu selain aku?

Apa yang menjadikanku titian sunyi...
Hingga harusku menyeberangkanmu slalu

harusku renung sendiri tentang tanda dan tanya
mengapa?


Aku titianmu di setiap musimmu

Titian yang menyeberangkanmu diantara tanah-tanahmu

Apa yang kujembatani?

Sungaikah, jurangkah?
Ataukah hanya jarak semata...

Sebuah jarak, entah berapa


Aku titian, yang masih bertanya-tanya

berapa jauh jarak yang memisahkanmu,

seberapa panjang ukuranku,

dan bagaimana...

Jika ku rapuh...


Aku titian
yang masih bergelut dengan tanya sunyiku:
Mengapa jarak tercipta
diantaramu?

Komentar

Popular Posts

Mozaik Bandung: Liburan yang Kacau & Jalan Panjang ke Pondok Hijau

Mencapai Impian dalam Mengelola Keuangan Secara Efektif dan Efisien

Puisi Sapardi, Acep Zamzam, & Bulu Kuduk [Wishful Wednesday #2]