Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2008

Hilang

Gambar
Ranggas. Ada yang luruh di tubir sunyi Terempas hentakan ramai Irama angin yang badai Kini tinggal ranting Kering pepohon semesta yang menua Kepergian dedaun hijau atas masa dan cuaca Beku. Haruskah waktu begitu kaku? Menghapus jejak-jejak satu per satu Menghisap ruh di setiap hitungan laju Fana. Haruskah semesta demikian hampa? Merepresentasikan waktu berarti akumulasi Tumpukkan kehilangan, hingga rindu yang basi Seperti ranting kering pepohon jiwa berdiri miring di tubir sunyi memeram rindu yang kian renta ... Kau tahu? Ada yang hilang. Tak berbilang.

Melukis Bunda

Melukis wajahmu, Bunda Dibalik tirai kelabu hari-hariku yang kian menghitam oleh kerak rindu Menghitung tanya kapankah masanya aku sampai padamu Melukis senyummu, Bunda yang tak kunjung usai tercipta Karena ruang imaji tak lagi bercelah tertutup semua oleh resah yang tak usah Hitam-putih, Kugurat hitam kala berharap putih menjelma dirimu ... Terlukis hadirmu, Bunda Seperti hari-hariku dahulu kala Terlukis senyummu, matahari hari-hari Lalu hilang saat kuterjaga lagi ... ... Ternyata Mimpi itu indah ya, Bunda

Rahasia Meede

Gambar
Orang Indonesia tak mau bercermin dari sejarah! Ups, benarkah? Jika masa lalu itu terlalu pahit untuk dikenang, lantas lupakan saja sejarah? Padahal masa kini lahir dari bibit-bibit peristiwa masa lalu. Padahal sejarah adalah induk, yang ada bukan untuk dilupa… yang ada untuk dibaca… yang ada tuk menuntun generasi setelahnya menjadi lebih bijaksana. Wacana mengenai sejarah cukup kental disentuh dalam Rahasia Meede. Novel setebal 675 halaman ini kaya akan detail sejarah yang membangun logika cerita. Konon penggarapan novel ini memang didukung oleh riset yang serius. Sebagai penulis muda, E.S. Ito memang layak diacungi jempol. Di tengah-tengah trend novel Indonesia yang banyak dijejali cerita dengan tema atau nuansa yang begitu-begitu saja alias monoton, kehadiran Rahasia Meede terasa memberikan nuansa baru bagi pembacanya. Novel bertemakan sejarah memang tidak tergolong baru juga dalam ranah penerbitan novel di Indonesia. Tapi bagiku pribadi, kebaruan itu tetap saja terasa,

The World As I see It

Gambar
This book contains the collection of some Einstein's essays, include his thoughts taken from his articles, letters, pronouncements, and addresses. The writings represented another side of Einstein's personality, beside the fact about his genius as well known. They revealed his views on some aspects of life and international issues. You can find his point of view about life, science, education, liberty, world economic crisis, war, disarmament, military, politic, nationalism, American, European, Jewish, etc. Reading this book, I see Einstein's great attention in the development of science and education. I was interested on his view about the relation between science and religion. He was quite wise on the thought. Toward the international progress on the time, he also showed his attention and comments, his agreement and disagreement. And as I noticed, he put the psychological aspect and humanity in a high place. Well, overall, he was cool in some part of his wisdom on seeing t