Pengukir Jejak: Antara Waktu & Aku*
Melamur pandangku atas putaran
Waktu. Yang mabuk, yang lari
sempoyongan dengan teriak sepi
Doa-doa sunyiku murung seperti
nyanyian gerimis di tanah pusara
Dan angin tiupkan aroma kamboja
Kala kubaca kalender angka-angka
telah beruban
Detak jarum jam semakin renta
Hari-hari semakin purba
Sesaat aku berkaca di kala senja
Ternyata tubuhku arca
Yang dipahat waktu dengan jejaknya
Tidak!
Kupikir cermin tengah berdusta!
Senja dibalik jendela menggumam tanya,
“Lantas mana, kenapa tak kutemukan jejakmu
di tubuh waktu?”
Senja bercanda!
Kamar kost, (2007, 2008)
*Revisi puisi "Pada Penghujung Seputar Waktu"
euisry sedang membahas senja,,, sama juga tuh !!
BalasHapusOh ya... Lumayan dah lama nih tulisan. Kunjungan balik deh
BalasHapus