Tontonan Sepi

Ada orang mengubur sunyi

dengan debu-debu jalan yang diterbangkan angin

Ada orang mempermak luka

dibalut canda tawa lelucon tua

Ada kau mengusir sunyi

Melemparnya ke tong sampah yang ditutup

hingar-bingar ramai yang memerisai

Sebatas telinga

Ada kau memperban luka

dengan tangis dan sandiwara

Ada aku disini menonton sunyi dan luka

Lewat kaca jendela

Kala kuingin memeluk sunyi, ia tertawa

Aku kesal padanya.

Maka kutonton saja hingar-bingar suaramu dan

debu-debu

Maaf, aku sedang tak berselera menonton drama

Komentar

  1. kenapa adik?? lagi bete ya??

    bukankah kita semua adalaha pelakon drama, tanpa akting??

    semangattt

    BalasHapus
  2. Nggak juga...

    ya... lagi sendu dikit gitu d.


    Memang, tapi kadang kita bisa juga berperan jadi penonton.

    Banyak drama dimana-mana, meski sebetulnya sedang tak berselera untuk menontonnya

    BalasHapus
  3. Drama... apapun, banyak... seperti k Ichal bilang, bukankah kita semua adalah pelakon drama?

    BalasHapus

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu kala mampir di sini

Popular Posts

Mozaik Bandung: Liburan yang Kacau & Jalan Panjang ke Pondok Hijau

Mencapai Impian dalam Mengelola Keuangan Secara Efektif dan Efisien

Puisi Sapardi, Acep Zamzam, & Bulu Kuduk [Wishful Wednesday #2]