Fragmen Kecil Selepas Maghrib Yang Bersahaja
Gadis kecil pemimpi hendak mengaji
Menyimpan rindu di dada pada bait-bait Imrithi
Kini mimpinya telah sampai di langit tinggi
Di antara kerlip permata malam yang meriah namun sunyi
Ini secuil riwayat tentang rutinitas yang sama di suatu masa
Setiap ba’da maghrib yang bersahaja
Gadis kecil melangkah mencari dua permata
Satu di langit, satu di dalam ruangan bangunan tua
Langkah kecil lambat-lambat menikmati aroma malam
Tersenyum kecil menemukan bintang-bintang di ketinggian
Ekor mata menari lincah hingga tertumbu di tiga titik yang dirindukan
Tiga sekawan! Teriak gadis kecil dalam senyuman
Berjejer indah dalam kerlip persahabatan
Berkumpul dengan sahabat di ruangan bangunan tua
Menyapa dan meraba perjalanan memori merambah deretan aksara
Bait-bait hapalan Imrithi dalam kepala
Telah sampai mana kau mengembara?
Gadis kecil berlari keluar dari kelasnya
Tak mau lewat kesempatan sebelum datang gurunya
Menyongsong saat yang amat dinikmatinya
Mengenang kembali petualangan memori di hari ini
Dalam tengadah, matanya bicara kepada si 3 sekawan
Barangkali menyuruh ketiga bintang kecil itu menyimak hapalannya
Lalu terlantunlah nyanyian dengan asyiknya
Kasidah indah tentang rahasia dan permata
Sebuah fragmen kecil ba’da maghrib yang tak istimewa
Rutinitas yang hampir sama mencari dan menemukan permata-permata
Kisah yang jauh dan semakin jauh
Kini riwayatnya pun telah tamat sudah
11 November, 2007
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan jejakmu kala mampir di sini