Kampung Halaman

Ialah yang pertamakali kusapa dengan tangis,

yang pertamakali kulihat dalam hidup

Lalu mengalirlah zaman bersama deras

alur kehidupan menggores kenang yang yang mengendap

Seperti pasir-pasir sungai buminya

Yang kini berangsur-angsur kering airnya

Ialah yang kutinggal sementara waktu

Mengembara mencari bekal dan ilmu

Lalu waktu yang bersaksi

Perubahannya dan perubahan tentang diri

Seperti yang kau lihat, siapa aku ini?

Siapa aku ketika semua tak seperti dulu?

Ialah yang dahulu menjadi bumi kedamaian

Ialah yang dahulu menjadi bumi kerinduan

Kala padanya terdapat ruh kehidupan

Seperti yang kau lihat, apa yang terjadi kini?

Apa yang terjadi, ketika semua hilang seiring waktu?

Ialah tanah tempat bibit rindu masih kutanam

Namun perlu waktu bermusim hingga buahnya ranum dan matang

Tuk sanggup memanggilku pulang…


31 Oktober, 2003

Komentar

Popular Posts

Mozaik Bandung: Liburan yang Kacau & Jalan Panjang ke Pondok Hijau

Mencapai Impian dalam Mengelola Keuangan Secara Efektif dan Efisien

Puisi Sapardi, Acep Zamzam, & Bulu Kuduk [Wishful Wednesday #2]