Diary Minni


Buku ini merupakan buku novel remaja yang unik, ditulis oleh M.Irfan Hidayatullah yang berbicara mengenai tubuh perempuan (jangan mikir aneh-aneh ya!). Jalinan cerita berawal ketika pada suatu hari, saat bubar dari kelasnya, Miky ketimpuk suatu benda yang terjatuh dari lantai atas gedung sekolahnya. Ternyata benda tersebut adalah sebuah diary. Hari itu juga merupakan hari berawalnya Meggy masuk ke dalam kehidupannya. Bagi Miky, diary Minni tersebut sangat menarik dan membuatnya penasaran akan pemiliknya. Apalagi setelah membaca isinya, Miky langsung nge-fans sama pemilik diary tersebut. Pasalnya, diary tersebut berisi puisi dan sajak-sajak yang mendalam mengenai pengalaman dan kata hati pemiliknya. Dan Miky merupakan tipe orang yang sangat menyukai sastra dan merasa cocok dengan pemikiran yang tertulis di sana. Miky bertekad untuk mengembalikan diary tersebut dan sangat berharap dapat bertemu dengan pemiliknya.

Jalannya cerita diramaikan oleh tokoh-tokoh dengan berbagai karakternya. Ada Miky, cowok yang menurut teman2nya ga gaul dan lebih suka 'bertapa' untuk membaca buku2 berat daripada mengikuti teman2nya yang hobby main dan pacaran. Ada juga Meggy, cewek yang memiliki segalanya: cantik, kaya, pinter lagi. Tapi anehnya Meggy selalu menolak cowok2 yang mengincarnya. Hal ini sampai membuat Maminya pusing. Ada juga teman2 Miky yaitu Bonar dan Edo yang dua-duanya termasuk kategori playboy. Keduanya udah punya pacar. Teman Miky satu lagi, Kelana memang jomblo, tapi dia punya hobby pacaran di dunia maya. Ada juga tokoh Minni, pemilik diary yang keberadaannya misterius. Tapi dari goresan2 pena dalam diary-nya, dapat diketahui kalo Minni ini cewek yang berpikiran dewasa karena ditempa oleh kepahitan hidup.

Dilihat sekilas sih, tampak seperti novel remaja biasa aja. Itu kalo cuma liat sekilas. Kalo udah dibaca, baru kita akan menyimak pula pemikiran2 dari berbagai tokoh utamanya seperti Miky, Meggy dan Minni tentang hidup dan khususnya tentang tubuh perempuan. Yang membuat novel ini unik, tema seperti ini disampaikan melalui bahasa santai ala anak muda (Meggy), dan juga lewat bahasa sajak2 dalam diary Minni yang menurutku keren banget, dalem. Aku kasih jempol deh buat buku yang satu ini. Novel remaja kan ga harus melulu cerita dengan mutu yang biasa.

Berikut ini salah satu kutipan dalam diary Miinni bagaimana Minni memperkenalkan dirinya.

"Aku dilahirkan dari sebuah kedalaman rasa, bahkan aku tak pernah merasakan dalam kehidupanku sebuah logika. Semuanya rasa. Ibarat seseorang tergores pisau tajam berkilau lalu ngilu, lalu perih, lalu limbung. Itulah, semacam itulah kehidupan yang telah menjadi ruang gerak bagiku. Ibuku juga wujud dari rasa itu. Ibuku bahkan guru dari rasa. Ia seperti tak pernah berpikir. Ia membimbingku dengan rasa. Ibu muncul di hadapanku seperti desiran angin malam saat jedela masih terbuka, atau kadang seperti guyuran hujan lebat saat aku tak berpayung. Dan kini aku hadir menebar rasa buat siapa saja!”



Judul buku: Diary Minni
Pengarang: M. Irfan Hidayatullah
Penerbit: Gema Insani Press, Jakarta

*Beauty is not only about beauty, but more...

Komentar

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu kala mampir di sini

Popular Posts

Novel Milea: Suara dari Dilan

The Lorax Film: Kisah Kota Plastik Tanpa Pohon

Berguru kepada Emak-emak KEB